Dimo Kini Miliki 80 Ribu Pengguna Aktif Bulanan

Berkat tren perkembangan teknologi digital tahun ini adalah fintech, turut mendongkrak pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan bagi PT Dimo Pay Indonesia (Dimo). Dari Januari 2016 hingga November 2016, persentase pertumbuhan jumlah pengguna, volume transaksi, hingga nilai transaksi diklaim mencapai ribuan persen.

Kenaikan ini dipicu karena pihak issuer yang sudah menjalin kemitraan dengan Dimo jumlah kini mencapai 15 issuer, dibandingkan dengan tahun lalu baru sebesar tiga issuer. Jumlah merchant yang bergabung kini sudah lebih dari 2.500 merchant, sementara di tahun lalu masih di bawah 200 merchant.

Kabar terbaru, issuer yang baru bergabung dengan Dimo di bulan ini ada tiga perusahaan, yakni BNI untuk produk e-wallet UnikQu, BRI untuk BRI Mobile, BRI Internet Banking, dan BRI Credit Access. Juga bergabung Finnet untuk kebutuhan pembayaran tagihan siaran TV kabel.

“Kenaikan drastis ini didapat dari pengguna aplikasi PayByQR pada issuerissuer Dimo dari sisi e-wallet, mobile banking hingga credit card loyalty. Kami akan terus mengembangkan teknologi yang ada untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan rekanan kami,” ungkap CEO Dimo Brata Rafly, Kamis (15/12).

Dari segi pertumbuhan pengguna, persentase pertumbuhannya mencapai 7.062% dengan kisaran 80 ribu pengguna aktif per bulannya. Sementara, dari segi volume transaksi tumbuh 7.150% dengan pertumbuhan nilai traksaksi sebesar 16.885%. Brata enggan membeberkan lebih lanjut soal angka dan nominalnya,

Bergabungnya BNI, BRI, dan Finnet diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan bisnisnya bisa lebih signifikan lagi. Pasalnya, ketiga perusahaan tersebut masing-masing memiliki pangsa pasar yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia.

Jumlah nasabah aktif BRI mencapai 22 juta orang, sementara BNI mencapai 16 juta yang bisa digaet untuk menggunakan PayByQR.

“Nanti teknologi PayByQR di Finnet akan digunakan untuk pembayaran TV kabel. Sudah ada tiga juta TV yang terhubung di bawah jaringan Finnet. Saat ini masih proses integrasi, perkiraannya Februari sudah bisa di-launch dengan Finnet.”

Rencana Dimo tahun 2017

Menurut Brata, fintech ke depannya akan terus menggempur industri petahana, sehingga mau tak mau mereka “dipaksa” untuk berkolaborasi daripada hancur karena enggan untuk berubah. Keyakinan inilah yang memacu pihaknya untuk terus mengejar kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari perbankan, layanan e-commerce, hingga industri transportasi, sembari menambah jumlah merchant.

Layanan PayByQR disebut didesain secara agnostic, tidak bersifat eksklusif dan bisa diterapkan untuk semua issuer, juga memudahkan konsumen saat bertransaksi.

Brata mengungkapkan, Bank CIMB Niaga sudah mulai melirik kerja sama dengan Dimo. Rencananya baru akan direalisasikan kerja samanya di Januari 2017.

Tak hanya itu, Dimo juga akan mulai gencar mengajak kerja sama dengan penyedia layanan e-commerce. Sudah ada dua layanan e-commerce yang sudah menggunakan teknologi PayByQR, yaitu Lazada dan JD.id.

“Kalau tahun ini, kami baru mengejar kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di offline. Tahun depan kami akan kejar bisnis yang online, di antaranya layanan e-commerce.”

Dimo juga akan terus melakukan edukasi ke masyarakat secara hyperlocal, bergantung lokasi issuer. Adapun saat ini lokasi pengguna Dimo masih terpusat di Jakarta. Diharapkan tahun depan akan mulai merambah ke kota lainnya, mengikuti lokasi operasional di mana pihak issuer berada.

“Edukasi yang kami lakukan agak berbeda, kami edukasi sesuai dengan lokasi issuer, sehingga masih terpetak-petak. Kemudian, convert merchant yang ada di sekitar bank untuk jadi merchant Dimo,” pungkas Brata.

Application Information Will Show Up Here