Dua tahun lalu, DJI memperkenalkan AeroScope, sebuah sistem yang dirancang untuk mengidentifikasi dan memantau drone dari kejauhan. Saat ini AeroScope sudah digunakan di berbagai lokasi seperti bandara, stadion, penjara, atau bahkan showroom mobil dengan harapan semua penggunaan drone tanpa izin di area-area tersebut bisa terdeteksi dan langsung ditindak.
AeroScope merupakan sistem profesional yang membutuhkan dukungan perlengkapan khusus. Sekarang, DJI sudah punya alternatif dari AeroScope yang jauh lebih simpel dan hanya memerlukan bantuan sebuah aplikasi smartphone. Kapabilitasnya memang lebih terbatas dibanding AeroScope, akan tetapi fungsi utamanya tetap sama, yakni untuk memantau informasi seputar drone yang sedang mengudara di sekitar.
Menggunakan aplikasi tersebut, siapapun dapat meninjau lokasi, tingkat ketinggian, kecepatan dan arah pergerakan sebuah drone yang tengah terbang di sekitarnya. Lebih lanjut, aplikasi turut menampilkan lokasi dari pilot yang mengoperasikan tiap-tiap drone, sehingga kita bisa langsung menegur seseorang yang menerbangkan drone-nya secara ngawur di taman umum.
Kapabilitas ini dimungkinkan berkat sistem Remote ID yang sudah diajukan menjadi standar oleh sejumlah otoritas penerbangan di berbagai negara. Sesuai namanya, Remote ID berfungsi sebagai tanda pengenal, atau Anda bisa juga menganggapnya pelat nomor elektronik untuk drone. Menerapkan Remote ID bukan tugas yang berat, sebab pabrikan drone seperti DJI hanya perlu meluncurkan firmware update untuk produk-produknya.
Remote ID inilah yang ditangkap oleh aplikasi ponsel yang tengah kita bahas. Selama drone-nya masih berada dalam jangkauan (untuk sekarang hingga sejauh 1 kilometer), kita bisa langsung meninjau informasi lengkapnya melalui aplikasi tersebut. Simpel dan tidak perlu melibatkan infrastruktur tambahan.
Di sisi lain, sistem baru ini juga berpotensi memunculkan masalah baru. Berhubung siapa saja yang mempunyai ponsel dapat memantau keberadaan drone beserta pilotnya, wajar apabila sejumlah pengguna drone merasa tidak aman, terutama apabila yang memantau ternyata adalah seorang pencuri atau perampok.
Idealnya mungkin sistem semacam ini hanya bisa diakses oleh pihak yang berwajib, tapi di situlah AeroScope berperan. Bisa jadi DJI hanya ingin menawarkan solusi yang lebih terjangkau ketimbang AeroScope, namun tetap saja ada potensi sistem ini dapat disalahgunakan.