Per Agustus 2018, pengguna platform e-wallet Doku menembus 2,2 juta dan total volume transaksi 20 juta

Doku Agresif Akuisisi Pengguna E-Wallet Lewat Payment Gateway

Doku mengumumkan langkah agresif dalam mengakuisisi pengguna baru untuk Doku E-Wallet lewat memperbanyak mitra payment gateway dan beriklan di transportasi publik. Ditargetkan setidaknya tahun ini dapat memiliki sekitar 3 juta pengguna. Adapun posisi per Agustus 2018 sudah mencapai 2,2 juta.

Bisnis payment gateway merupakan bisnis utama Doku sejak pertama kali berdiri 11 tahun lalu. Disebutkan terdapat lebih dari 50 ribu merchant yang dapat menerima sistem pembayaran dari Doku.

Sekitar 1.000 di antaranya adalah merchant besar bergerak di bisnis airlines, biller, asuransi, transportasi, dan sebagainya. Yang terbaru adalah hadirnya payment gateway untuk pembayaran kereta bandara di dalam aplikasi Railink.

Secara persentase, kontribusi bisnis payment gateway di Doku mencapai 95%. Sisanya dikontribusikan produk lainnya seperti e-money, e-wallet, dan remitansi.

Payment gateway di Doku karena sudah mature jadi termasuk bisnis yang sudah “hijau”, sedangkan untuk e-money masih “merah” karena butuh sosialisasi, edukasi, ditambah gimmick lainnya,” ucap CMO Doku Himelda Renuat, Senin (15/10).

Pendekatan yang berbeda diambil Doku ini, menurut Himelda, menandai babak baru kehadirannya sebagai perusahaan fintech. Produk payment gateway dianggap sebagai pintu awal yang dimasuki pengguna, sebelum akhirnya merambah ke produk e-money, e-wallet, dan remitansi.

Terlebih keseluruhan produk tersebut dibundling Doku untuk para merchant. Mereka dapat leluasa menghubungkan produk Doku sesuai kebutuhan masing-masing.

Sebelumnya saat lima tahun pertama beroperasi, Doku lebih dominan dengan nuansa korporat. Ketika mengantongi lisensi untuk e-money, e-wallet, dan remitansi sejak tiga tahun lalu, secara perlahan kini Doku berangsur jadi segar, interaktif, semakin luwes, dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat.

Tagline perusahaan pun ikut diubah menjadi ‘Think Beyond Payment’ untuk mencerminkan keberadaan Doku yang bisa disebut matang di dunia e-commerce Indonesia.

“Doku ini termasuk konservatif. Kami ingin konsumen datang bukan dari promo gimmick tapi karena ada nilai tambah yang mereka terima saat menggunakan produk kami.”

Rencana bisnis

Himelda melanjutkan, ke depannya Doku akan terus memberikan berbagai inovasi untuk para merchant dan penggunanya. Salah satu yang sedang dipersiapkan adalah solusi untuk menghubungkan bank skala kecil agar kartu debit mereka bisa diterima sebagai pembayaran di situs e-commerce. Rencananya solusi tersebut akan hadir pada tahun depan.

“Ada satu solusi yang mudah-mudahan bisa kita gapai untuk menghubungkan bank kecil karena mereka itu kartunya belum bisa diterima secara online. Semoga nanti bisa kita sambungkan dengan sistem Doku.”

Saat ini Doku menerima 23 metode pembayaran, 18 di antaranya dari perbankan, sisanya non perbankan. Per Agustus 2018, Doku telah memproses sekitar 20 juta transaksi dengan pertumbuhan hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2017 sebesar 7 juta transaksi.

Pengguna Doku E-Wallet di kurun waktu yang sama juga tembus di angka 2,2 juta dari sebelumnya 1,9 juta. Angka tersebut belum termasuk hitungan dari co-branding Doku dengan mitra seperti Bank Danamon, dan lainnya. Ditargetkan sampai akhir tahun ini bisa tembus diangka 3 juta.