The Chongqing Major

Pasca Kuala Lumpur Major, Sambutlah Stockholm Major dan Chongqing Major

Liga Dota 2 resmi yang disebut Dota Pro Circuit musim 2018 – 2019 terbagi ke dalam sepuluh turnamen. Sepuluh turnamen itu terdiri dari lima pasang turnamen Major dan Minor. Turnamen Minor pertama, DreamLeague Season 10, baru saja berakhir dengan tim Tigers sebagai juaranya. Sementara turnamen Major pertama, yaitu Kuala Lumpur Major, sudah melalui babak kualifikasi dan akan berlanjut ke babak utama pada tanggal 16 November mendatang.

Apa yang menanti setelah Kuala Lumpur Major? Pertama-tama, organizer PGL beberapa waktu lalu sudah mengumumkan turnamen Minor kedua untuk musim 2018 – 2019, yaitu Bucharest Minor. Kemudian baru-baru ini muncul pengumuman yang cukup mengejutkan. Organizer DreamHack yang merupakan penyelenggara seri kompetisi DreamLeague menyatakan bahwa turnamen DreamLeague Season 11 akan menjadi kompetisi Major berikutnya.

Tigers | DreamLeague Season 10
Tigers berhasil jadi juara di Dota 2 Minor, DreamLeague Season 10 | Sumber: Tigers

Mengambil tempat di gedung Annexet, kota Stockholm, turnamen DreamLeague Season 11 juga akan dikenal dengan nama Stockholm Major. Seperti kompetisi Major pada umumnya, Stockholm Major mempertandingkan 16 tim ternama untuk berebut hadiah senilai US$1.000.000 dan 15.000 DPC Point. Sebagai turnamen Major ketiga di musim ini, Stockholm Major akan diadakan pada tanggal 22 – 24 Maret 2019.

Sementara itu satu lagi turnamen Major telah dipastikan akan berada di kota Chongqing, Tiongkok. Hasil kerja sama organizer StarLadder dan ImbaTV, Chongqing Major akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 27 Januari 2019. Jumlah uang hadiah dan poin yang ditawarkan sama seperti Stockholm Major. Babak kualifikasinya sendiri akan segera diadakan di enam wilayah kompetisi Dota 2 (Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, PNM, Tiongkok, dan Asia Tenggara) di tanggal 25 – 30 November.

The Stockholm Major
The Stockholm Major | Sumber: DreamHack

StarLadder juga mengumumkan bahwa mereka mendapat hak untuk menjadi organizer dua turnamen lainnya yang merupakan Dota 2 Minor. Namun saat ini belum ada detail lebih jelas tentang kedua turnamen yang dimaksud. Kita tunggu saja pengumuman ke depannya.

Sistem Dota Pro Circuit musim ini mengalami perubahan yang cukup signifikan dibanding musim sebelumnya. Satu hal yang paling terasa, dengan sistem ini pembagian uang hadiah turnamen jadi lebih merata di sepanjang musim. Tim-tim terbaik bisa memperebutkan gelar bergengsi di Major ataupun The International nantinya, sementara tim-tim dengan kemampuan lebih rendah masih punya peluang membawa pulang hadiah dan gelar di kompetisi Minor.

Annexet
Penampakan gedung Annexet, Stockholm | Sumber: Stockholm Live

Format turnamen berpasangan Major-Minor ini juga membuat musim kompetisi terasa lebih teratur. Tim-tim profesional dapat berlatih dan bertanding di jadwal yang tidak terlalu melelahkan. Sementara itu tim yang sudah punya DPC Point tinggi boleh saja melewatkan Major atau Minor bila mereka ingin istirahat, seperti yang dilakukan tim OG setelah menjuarai The International 2018.

Langkah Valve yang terus melakukan perbaikan sistem ini sangat patut diapresiasi. Kita dapat melihat jelas bahwa Valve peduli terhadap kondisi dunia esports, apalagi Dota 2 yang merupakan game terbitan mereka adalah salah satu cabang esports terbesar saat ini. Semoga saja di masa depan industri esports bisa semakin dewasa dan sustainable, sehingga bisa menjadi lahan kehidupan para atlet selayaknya olahraga konvensional.

Sumber: DreamHack, StarLadder