DreamHack Bakal Adakan Dua Turnamen Fortnite, Total Hadiah Rp7,1 Miliar

DreamHack akan membuat dua turnamen Fortnite. Turnamen pertama, DreamHack Winter, akan diadakan di Jönköping, Swedia pada 29 November sampai 1 Desember. Sementara turnamen kedua, DreamHack Anaheim, akan diadakan di Anaheim, California pada 21 Februari sampai 23 Februari tahun depan. Masing-masing turnamen tersebut memiliki total hadiah US$250 ribu (sekitar Rp3,55 miliar).

Satu hal yang menarik, DreamHack tidak akan mengadakan babak kualifikasi untuk menyaring peserta yang ikut dalam dua turnamen tersebut. Sebagai gantinya, semua orang yang membeli tiket Bring Your Own Computer (BYOC) berhak untuk ikut serta dalam turnamen. DreamHack menawarkan empat jenis tiket untuk turnamen DreamHack Winter. BYOC 20+ Premium, tiket yang paling mahal, telah terjual habis meski penjualan tiket dibuka sampai 20 Oktober. Harga tiket untuk DreamHack Winter beragam, dari 990 SEK (sekitar Rp1,4 juta) untuk tiket berharga paling murah sampai 2.290 SEK (sekitar Rp3,3 juta) untuk BYOC Premium. Selain bisa ikut dalam turnamen, para pemegang tiket juga akan mendapatkan meja dan kursi. Pemegang tiket premium juga bisa mendapatkan makanan dan minuman.

“Kami sangat senang karena bisa membawa turnamen besar ini ke acara festival kami. Hal ini memungkinkan para pengunjung — bagian paling penting dari DreamHack festival — untuk bertanding memperebutkan hadiah uang dalam jumlah besar,” kata Co-CEO DreamHack, Marcus Lindmark, seperti dikutip dari Esports Insider. “Berkat dukungan Epic Games, kami bisa membuat sejarah dengan mengadakan turnamen untuk komunitas paling besar. Ini terjadi pada waktu yang sangat tepat, bersamaan dengan perayaan ulang tahun DreamHack yang ke-25.”

Format yang akan DreamHack gunakan adalah solo. Ini cukup menarik karena Epic Games memutuskan untuk menggunakan format skuad empat orang dalam Fortnite Championship Series. Keputusan Epic Games sempat menuai protes. Beberapa pemain profesional khawatir bahwa penggunaan format empat orang akan menyebabkan game mengalami lag. Belakangan, antusiasme pemain akan Fortnite memang agak menurun. Namun, kesuksesan Fortnite World Cup menunjukkan bahwa masih cukup banyak orang yang tertarik dengan game battle royale tersebut.

Sumber: The Esports Observer, Esports Insider, Dot Esports