Drivebot Ialah Device ‘Kesehatan’ Khusus Kendaraan Anda

Indonesia adalah rumah bagi puluhan ribu kendaraan roda empat. Berdasarkan informasi terkini, ada peningkatan sebesar 11 persen dibanding tahun lalu. Tapi dengan jumlah yang sangat banyak itu, tak semuanya memahami bagaimana mobil bekerja. Dan saat rusak, pengendara sering bingung apa yang harus mereka ganti, terkadang kaget dengan biaya reparasinya.

Tertantang dengan problema tersebut, lima orang teknisi asal Bangkok memperkenalkan Drivebot. Tim mendeskripsikan perangkat ini dengan analogi unik, Drivebot bekerja layaknya smartband Fitbit untuk mobil. Pembuatannya terinspirasi setelah seorang kawan mereka mengalami kecelakaan fatal dua tahun silam karena mesin mobil tiba-tiba mati ketika sedang melaju di kecepatan 120 kilometer per jam. Untungnya ia selamat.

Saat dibawa ke bengkel, sang mekanik menjelaskan bahwa terdapat masalah tersembunyi tersimpan dalam mobil, seperti bom waktu. Dan inilah alasan mengapa Drivebot dibuat: Untuk memantau dan mendeteksi masalah kendaraan roda empat lebih dini. Dilihat dari perspektif ekonomi, ia juga akan membuat Anda lebih berhemat dalam pemeliharaannya.

Drivebot merupakan dongle yang terhubung ke port on-board diagnostic (OBD-II). Bagi orang awam, istilah ini cukup asing. Namun OBD-II telah menjadi standar, semua mobil dan truk kecil yang dijual di Amerika Serikat sudah memilikinya semenjak tahun 1996. Ia mampu terkoneksi ke perangkat pintar via sambungan Bluetooth. Setelah terpasang, tinggal unduh aplikasinya ke smartphone atau tablet.

Drivebot 02

 

Info menarik: Mari Sambut Hendo Hoverboard, Skateboard Terbang Pertama di Dunia

 

Hardware dan app tersebut akan bekerjasama dalam mendiagnosa seandainya terdapat ‘penyakit’ tak terlihat diam-diam mengancam mobil – dan keselamatan jiwa – Anda. Jika ada masalah, notifikasi langsung muncul di smartphone, dilengkapi instruksi mudah dimengerti bagaimana menanggulanginya. Karena bisa membaca kerusakan mobil sejak awal, Drivebot menghindari pengguna dari biaya perbaikan besar-besaran.

Tak hanya itu, berkat fitur Trip Log, pengguna bisa mengetahui seberapa banyak bensin yang mereka gunakan hingga menghitung tingkat efisiensinya. Drivebot mampu memberikan saran tentang cara mengemudi terbaik (dan memperingati seandainya cara berkendara kita ternyata buruk), mengetahui rute paling macet, hingga menyarankan jalan teraman.

Layaknya Fitbit, Drivebot menjawab pertanyaan seperti seberapa banyak kita menghabiskan bensin dalam satu kali perjalanan, seberapa efisienkah kita, dan rute mana yang paling menghemat uang dan waktu. Di situs crowdfunding Indie Gogo, Drivebot dijajakan US$ 75, 40 persen lebih murah dari harga retailnya.

Perangkat ini rencananya segera didistribusikan pada para backer bulan Februari tahun depan bersama app iOS. Versi Android akan tersedia sebulan setelahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.