Indonesia punya segalanya untuk menjadi negara superpower di bidang bisnis teknologi digital. Pasar yang sangat besar, pengguna internet yang makin hari makin meningkat, serta jutaan pelaku bisnis/usaha mikro, kecil, dan menengah. Sayangnya, para pengusaha itu kurang bisa berkembang dan bersaing dengan serbuan pebisnis digital besar dari luar negeri, sehingga dikhawatirkan Indonesia kelak hanya akan jadi pasar, bukan penguasa di negeri sendiri.
Untuk menghindari hal ini, salah satu cara tentu dengan memberi dukungan bagi para pelaku UMKM untuk bisa maju berkembang menjadi besar. Salah satu caranya adalah dengan memberikan dukungan modal bagi para pengusaha ini, mengingat masalah yang ada saat ini adalah mereka sulit mendapat pembiayaan atau investor.
Untuk keperluan ini, Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani oleh PT. Bank Andara, MEKAR Entrepreneur Network dan PT Nurbaya Artha Pratama, Kamis (19/12), di kantor SITTI Jakarta. Dalam nota tersebut ketiga pihak sepakat untuk membentuk ekosistem yang bisa mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), guna memfasilitasi sektor usaha kecil dalam memperluas pangsa pasar melalui ranah digital.
“Kami optimistis sinergi yang memfasilitasi proses pembiayaan dan perdagangan berbasis digital ini akan bisa meningkatkan kinerja UMKM Indonesia. Yang pada akhirnya akan memberi kontribusi besar kepada pembukaan lapangan kerja baru, pemberdayaan wanita dan pengentasan kemiskinan,” ujar Andy Sjarif, CEO SITTI.
Segi fasilitas dikembangkan oleh Nurbaya sebagai perusahaan yang menyediakan jasa layanan pembuatan sebuah e-store bagi UMKM dengan memberikan bantuan ahli web traffic generation, payment gateway, dan pengiriman semuanya pada satu siklus.
Sedangkan peran MEKAR adalah menjadi penghubun para pengusaha itu dengan para pemberi pinjaman (lender) baik individu maupun instituse, melalui mitra MEKAR yang dilakukan pada platform digital yaitu MEKAR Exchange.
Nah, Bank Andara sendiri adalah lembaga perbankan yang memang memiliki layanan jasa keuangan berbasis teknologi yaitu AndaraLink, berperan dalam financing.
Jadi, kerjasama tiga pihak ini akan membantu UMKM dalam hal penyediaan pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro yang telah menjadi rekanan MEKAR. Pembiayaan itu akan disalurkan kepada UMKM.
Selain itu, Bank Andara juga akan memberi rujukan (referral) kepada para debitur nasabah Bank Andara kepada Mekar.
Sinergi kerjasama dari ketiga pihak ini diharapakan dapat menjangkau UMKM di Indonesia yang jumlahnya sangat banyak. Sektor UMKM yang besar di Indonesia memang memiliki peluang yang cukup besar, dan jika UMKM maju, maka industri di Indonesia, termasuk industri di bidang teknologi digital, bisa menjadi raksasa.
Sebagai gambaran, UMKM mengalami pertumbuhan yang besar menurut data Kementerian Koperasi tahun2012, sebanyak 2,41 persen menjadi 56.5 juta unit. UMKM juga mampu menyerap 107,6 juta orang tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang cukup besar Produk Domestik Bruto, mencapai 56,7 persen.
Dan sebenarnya, potensi yang ada jauh dari itu. Pasar bisnis digital di Indonesia, seperti halnya pasar global, saat ini terbuka lebar. Tetapi hanya sedikit pengusaha Indonesia yang bisa ikut menikmati kue pasar di negeri sendiri itu, karena sulit untuk berkembang serta kalah bersaing dengan serbuan pengusaha-pengusaha asing yang ramai-ramai masuk pasar Indonesia. Bisa dibilang, saat ini orang-orang Indonesia masih hanya menjadi pasar konsumen belaka.
“Bayangkan, pada 2015 pasar diperkirakan akan menyediakan peluang mencapai US$10 miliar. Tetapi dengan kondisi saat ini hanya dapat diakses kurang dari 1% nya oleh UMKM Indonesia. Kami ingin membuka akses pasar digital lebih besar lagi untuk teman-teman pelaku UMKM,” cetus Andy.
Sedangkan bagi Bank Andara sendiri, pembiayaan sektor UMKM memang menjadi fokus bank yang berdiri pada 2009 ini, meski tidak terjun langsung dalam pembiayaan sektor UMKM. Salah satu tujuan Bank Andara beroperasi adalah mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia dengan cara memberi akses pembiayaan perbankan kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta pengusaha kecil menengah di Indonesia.
David L. Yong, Direktur Utama Bank Andara menjelaskan bahwa tujuan utama Bank Andara adalah untuk memberikan bantuan keuangan mikro bagi masyarakat yang ingin memulai usaha kecil maupun mikro, “Kerjasama ini sesuai dengan visi dan misi dari Bank Andara dalam memperluas akses finansial bagi seluruh masyarakat.”