East Ventures sebagai VC startup tahap awal mengumumkan perolehan pendanaan tahap ketiga. Meskipun tidak menyebutkan berapa jumlah yang diperoleh dari para investor untuk putaran kali ini, Willson Cuaca sebagai salah satu founding partner dan Managing Partner East Ventures mengatakan tetap membidik startup yang memfokuskan layanannya secara B2C (konsumen perorangan) dan memiliki strategi di ranah mobile.
Willson sendiri dalam pembicaraannya dengan DailySocial tidak memiliki target khusus tentang berapa jumlah startup yang bakal memperoleh investasi tahap awal (early stage). Berkaca pada pengalaman saat peraihan pendanaan putaran pertama, mereka memberikan pendanaan untuk lebih dari 20 startup. Startup yang ingin diinvestasi tidak melulu berasal dari Indonesia, bisa juga dari negara lain di kawasan regional ini bergantung pada kualitas startup-nya. Selain di Indonesia, East Ventures juga aktif di Singapura dan Jepang.
Terkait apakah East Ventures berminat untuk masuk ke putaran berikutnya, Willson menjawab mereka bisa masuk di area seed funding dan putaran berikutnya yang penting tetap di tahap awal. Seperti yang telah diungkapkan Willson kepada Tech In Asia, dari 29 startup yang telah didanai oleh East Ventures dalam empat tahun ini, 10 startup telah mati dan mereka telah berhasil exit di dua startup. Sementara untuk 17 startup sisanya, 77% di antaranya telah memperoleh pendanaan lanjutan.
Terkait dengan ekosistem startup di regional, dan khususnya di Indonesia, Willson mengatakan dia masih yakin dengan potensi startup di kawasan ini. Menurutnya ekosistemnya sudah bagus untuk early stage startups. Sudah banyak investor dan startup yang hadir dan tumbuh dan ke depannya dia berharap bahwa momentum bisnis digital ini bakal juga didukung oleh pemerintah.
Menurutnya sebaiknya pemerintah tidak membuat peraturan yang menghambat pertumbuhan startup karena yang dibutuhkan oleh ekosistem saat ini adalah katalisator untuk berkembang, meskipun masih berada di fase awal.
Sebelumnya East Ventures sempat mendirikan program akselerasi East Ventures Alpha di Jakarta tahun 2011, tapi ditutup setelah dua tahun karena kurangnya kualitas startup (dan pendanaan) untuk dibawa ke tahap berikutnya. Selain di Jakarta, East Ventures juga membuat akselerator di Jepang yang pasar dan kualitas startup-nya lebih matang.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]