Startup pengembang alat kesehatan Aevice Health mengumumkan telah meraih pendanaan dengan nominal dirahasiakan dari East Ventures. Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas akses produk perusahaan untuk jutaan pasien di Asia Tenggara.
Aevice Health merupakan penyedia alat monitor kesehatan (remote respiratory) yang didirikan pada 2018 oleh Adrian Ang, Rex Tan, dan Ser Wee. Salah satu produk yang dikembangkan adalah AeviceMD Monitoring System, platform manajemen pasien komprehensif yang ditargetkan untuk manajemen penyakit pernapasan kronis.
Dengan algoritma yang canggih, platform tersebut memantau biomarker pasien yang diperoleh dari stetoskop pintar yang dapat dikenakan dengan mudah (wearable stethoscope). Pasien yang berisiko mengalami perbukuran gejala pernapasan akut dapat diidentifikasi secara dini untuk mencegah rawat inap atau rujukan ke unit gawat darurat, sehingga mereka dapat menerima perawatan yang dipersonalisasi dari kenyamanan rumah mereka.
Dengan informasi yang dapat digunakan dan respons pengobatan yang mudah dimonitor, para profesional kesehatan dapat melakukan perawatan yang tepat waktu untuk hasil optimal bagi pasien. Misi perusahaan adalah meningkatkan aksesibilitas perawatan kesehatan, memberdayakan pasien, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan.
“Dengan dukungan kuat dan jaringan yang luas dari East Ventures, kami siap untuk menghadirkan solusi transformatif dalam mengatasi permasalah ini di wilayah Asia Tenggara,” ucap CEO Aevice Health Adrian Ang dalam keterangan resmi, Senin (24/7).
Pasien yang menderita chronic respiratory disease dengan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) diperkirakan mencapai 7% populasi di Asia Tenggara atau sekitar 485 juta orang. Kedua penyakit ini merupakan penyakit pernapasan kronis yang paling umum ditemukan.
Di Indonesia sendiri, lebih dari 4,5% populasinya atau sekitar 11,2 juta orang menderita asma dan 4,8 juta orang menderita PPOK. Lembaga-lembaga yang berwenang telah mengantisipasi terjadinya penyakit pernapasan yang lebih buruk selama periode kabut asap atau kebakaran hutan.
“Penyakit pernapasan kronis merupakan area signifikan yang belum banyak dimanfaatkan peluangnya oleh penyedia layanan kesehatan di pasar Asia Tenggara,” tambahnya.
Dalam mengatasi isu tersebut, lanjutnya, banyak negara di Asia Tenggara mengambil tindakan proaktif dalam menangani penyakit kronis. Misalnya, Indonesia telah menginisiasi program percobaan yang membekali para pengguna dengan perangkat yang dapat dikenakan untuk memantau kesehatan mereka dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
“Visi AeviceMD adalah untuk menjadi termometer klinis pada umumnya, tetapi dengan fokus pada kesehatan pernapasan. Misi perusahaan Aevice Health adalah menjadikan platform AeviceMD sebagai solusi yang terjangkau dan mudah diakses untuk pasien dari segala usia, serta memungkinkan pengelolaan kondisi pernapasan yang lancar dari kenyamanan rumah mereka.”
Sebelum pengumuman pendanaan ini, perusahaan baru-baru ini mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menjadi perangkat medis Kelas II. Pada Maret lalu, Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) memberikan izin edar pertama untuk AeviceMD di Singapura. Izin tersebut memungkinkan perusahaan untuk memasarkan dan menyediakan platform pemantauan pernapasan di pasar-pasar utama.
“Kami senang menyambut Aevice Health ke dalam ekosistem East Ventures. Dengan keahlian dan teknologi mutakhir yang mereka miliki, kami yakin Aevice Health memiliki potensi untuk mengembangkan pelayanan kesehatan pernapasan secara global. Kami berharap kita dapat bersama-sama mentranformasikan perawatan kesehatan dan memberikan perawatan yang dapat dipersonalisasi dan efektif untuk pasien di seluruh dunia,” kata Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.