Echelon Indonesia 2015: Alasan Mengapa Menyewa Booth Baik untuk Startup Anda

Keputusan untuk menghadiri event besar startup, apalagi berpartisipasi dengan menyewa booth, bukanlah sebuah keputusan mudah bagi para pendiri. Startup merupakan sebuah bisnis nyata yang membutuhkan dana untuk tetap berjalan, sehingga segala bentuk pengeluaran harus benar-benar diperhitungkan. Pendiri Revasi (dahulu bernama Spavista) Suriafur Ken juga menghadapi masalah ini. Keputusannya menyewa booth di Echelon Singapura 2014 membuahkan hasil perolehan seed funding.

Setelah menjalankan startup selama setahun, Ken berpikir sudah saatnya memikirkan pertumbuhan usaha dan hal tersebut membutuhkan suntikan dana. Ken mendapatkan pendanaan melalui ajang Echelon Singapura 2014, tepat di hari kedua ketika investor mendatangi booth-nya.

“Ini bukan keputusan mudah, karena harus mengeluarkan uang memberi tiket serta menyewa booth. Berarti harus keluar uang, sedangkan bisnis juga butuh uang. (Di) Hari kedua investor menghampiri booth, kami bicara sebentar, besoknya bikin janji bertemu di kantor,” ujarnya.

Ken soal pengalamannya menyewa booth di ajang Echelon:

“Orang lebih responsif dan lebih banyak yang menghampiri. Selain itu lebih mudah menjelaskan startup yang mendirikan booth daripada hanya saling bicara.”

Berikut ini adalah sejumlah tips memanfaatkan penyewaan booth yang dibeberkan Ken kepada DailySocial:

Jangan pergi sendiri

Acara biasanya berlangsung dua hari, oleh karena itu sebaiknya ajak Co-Founder atau rekan kerja. Ken memaparkan di dalam acara akan ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dikerjakan, sehingga rasanya tak mungkin untuk mengerjakan semuanya sendiri. “Pasti akan kewalahan, harus bagi-bagi tugas. Selain itu jangan pernah membiarkan booth kosong. Paling tidak harus ada yang menjaga dan menyapa pengunjung. Serta menjelaskan tentang startup kita,” sarannya.

Pickup line yang menarik

Ken memiliki saran yang menarik supaya sebuah booth lebih menarik perhatian pengunjung. Cukup menaruh sebuah kalimat yang membuat orang penasaran dan ingin bertanya. Ia mengatakan, “Misalnya tulis ‘One Million’, jadi orang penasaran dan bertanya jadi kita memiliki kesempatan menjelaskan.”

Proaktif

Tentu saja karena banyak booth lain yang menarik, akan sulit menjadi stand out. “Potential investor juga sangat mungkin hanya lewat  saja. Jadi kita yang harus menegur lebih dahulu,”ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa persiapan dan sedikit riset tentang potential investor juga perlu agar kita mengetahui siapa yang ingin ditemui.

Ken juga menyarankan untuk berkenalan dengan founder lain dan menjalin kerja sama untuk bersama memajukan startup-nya masing-masing. “Mungkin dengan barter promosi atau apa saja. Jangan lupa lakukan follow-up dan menjalin koneksi melalui media sosial. Ini terdengar mudah, tapi percayalah setelah event, masih jarang startup yang melakukan follow-up,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.