Media Televisi (Ternyata) Masih Jadi Andalan Industri E-Commerce Indonesia Untuk Beriklan

Walau adopsi iklan digital melalui internet dan perangkat mobile terus bertumbuh, tak dipungkiri peranan perangkat televisi di masyarakat Indonesia masih memegang pengaruh yang cukup besar untuk penyebaran informasi dan juga iklan. Tak terkecuali bagi industri e-Commerce Indonesia yang nyatanya juga masih mengandalkan iklan tv komersial sebagai salah satu senjata yang ampuh untuk memacu traksi pasarnya.

Hal ini seperti yang dituangkan dalam riset terbaru mengenai industri e-Commerce Indonesia yang dirilis oleh lembaga riset NusaResearch. Dalam laporannya ditemukan, media iklan televisi masih menjadi faktor penting dalam meningkatkan traksi di tengah persaingan pasar e-Commerce Indonesia yang semakin ketat. Disebutkan, iklan tv komersial mampu memberikan efek yang besar terhadap keputusan pasar dalam menggunakan produk, hasilnya bahkan mampu melampaui pengaruh iklan dari internet.

Seperti yang dapat dilihat dari skala di bawah ini, iklan tv komersial memimpin dengan skor sebesar 81.02, diikuti di bawahnya dengan iklan internet yang menghasilkan skor sebesar 79.53 dari seluruh total korespondensi yang dimintai pendapat. Laporan itu menyebutkan kesimpulan singkat bahwa para pelaku bisnis e-Commerce disarankan untuk dapat menempatkan iklan pada kedua media tersebut.

Bagi Anda yang saat ini masih sering menyaksikan siaran televisi, mungkin beberapa kali sering menemukan iklan komersial dari beberapa pemain e-Commerce besar. Sejauh ini, OLX dan Lazada yang sering muncul sebagai iklan di berbagai stasiun tv nasional. Alhasil, OLX dan Lazada berhasil “dinobatkan” oleh NusaResearch sebagai situs e-Commerce yang dianggap paling dikenal oleh masyarakat karena penyebarannya yang agresif baik di media televisi maupun online. Situs e-Commerce lain seperti Berniaga, Zalora, dan Tokopedia pun juga cukup sering beriklan di media televisi.

Konsumsi konten di Indonesia saat ini sejatinya memang masih dipegang oleh siaran televisi yang menjangkau cakupan pasar yang lebar, mulai dari masyarakat kalangan atas hingga paling bawah sekalipun saat ini diketahui menikmati sajian siaran televisi. Melihat kondisi tersebut, tak aneh jika riset NusaResearch mengatakan demikian bahwa industri e-Commerce Indonesia dianjurkan untuk mengadopsi upaya iklan di televisi sebagai pemacu traksinya.

Namun hal ini sepertinya tidak bisa menjadi acuan jangka panjang. Walau masih besar, konsumsi iklan di televisi semakin didekati dan bahkan mungkin akan dilewati oleh iklan dari media internet dan mobile yang semakin bertumbuh pesat belakangan ini. Peralihan semacam ini diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Sebagai contoh, di negara Tiongkok, seperti yang dilaporkan oleh situs Campaign Asia (15/9), konsumsi iklan di media televisi diperkirakan akan dilewati oleh media internet dan mobile dalam waktu dekat. Secara tren dan demografis, Indonesia dan Tiongkok memiliki kesamaan, mulai dari kondisi pasar hingga peranan konsumen kelas menengah ke bawah yang punya andil besar dalam pasar. Kesamaan seperti itulah yang memungkinkan peralihan itu bakal terjadi di Indonesia, untuk itu semestinya bagi pelaku bisnis e-Commerce Indonesia harus lebih memperhatikan peralihan ini di masa mendatang.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.