Entrepreneur Festival: Pentingnya Aspek Mental Untuk Para Penggiat Startup

Entrepreneur Festival 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 7-11 Mei, mempertemukan beragam stakeholders wirausaha dari startup (UKM), pengusaha sukses, praktisi, konsultan, investor, komunitas wirausaha, dan lain-lain. Bertempat di aula utama Kuningan City kemarin (8/5), para pembicara datang dari berbagai kalangan membahas tentang pengembangan semangat calon entrepreneur sesuai tema acara hari itu, Young Entrepreneur. Dua di antara pembicaranya berlatar belakang teknologi, yaitu Microsoft dan PicMix.

Dolly Lesmana, CEO majalah Market+ yang juga penggagas acara Entrepreneur Festival, menyatakan pentingnya sebuah kolaborasi dalam membangun startup. Maka dari itu, para pemuda ada baiknya tergabung dalam sebuah komunitas yang memiliki passion yang sama. Di acara ini sendiri, Dolly sengaja menghadirkan wirausahawan muda yang sudah mampu meraih sukses berkat ide, inovasi, dan kerja keras. Para pembicara tersebut diharapkan menjadi jalan yang lebih efektif memberi inspirasi bagi kaum muda lainnya, khususnya calon wirausahawan. “Kolaborasi ini merupakan inisiasi yang baik, kami sangat berharap kegiatan ini continue demi tercapainya target 2% masyarakat Indonesia berwirausaha,” ucapnya.

Di umur startup-nya yang baru 20 bulan saja, PicMix sudah memiliki kurang lebih 20 juta pengguna. Namun tentunya, hasil tersebut tidaklah instan. Pendiri dan CEO PicMix Calvin Kizana bercerita tentang bagaimana awalnya ia memulai startup 14 tahun yang lalu. Dari total enam startup yang pernah Ia kembangkan, empat di antaranya gagal, hanya dua yang berhasil, salah satunya adalah PicMix. “Saran saya untuk para developer, kalian tidak hanya butuh ide dan konsep yang brilian, kalian butuh management skill, attitude, dan mental yang kuat,” ujar Calvin saat menjadi pembicara.

Sedangkan menurut Irving Hutagalung selaku Enterpreneurship Program Manager Microsoft Indonesia, para pengembang startup juga baiknya memaksimalkan perangkat yang ada. Dengan adanya komputasi awan, para penggiat dan pekerja startup bisa saling bertukar data dan informasi tanpa harus terikat ke meja masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan. Dengan memanfaatkan hal ini, produktivitas kantor dapat dicapai secara mobile. Dalam kasus ini, Irving memberi contoh Office 365 yang dapat diakses online melalui browser dan terintegrasi dengan dokumen lokal di perangkat desktop maupun mobile.

Dalam sesinya, Irving memperkenalkan sistem operasi Windows 8.1. update 1, untuk menyemangati para startup lokal untuk mengembangkan lebih banyak aplikasi berbasis sistem operasi tersebut . Irving juga mempraktekkan kala dirinya bermain game besutan startup lokal, Agate Studio.

Dari kedua sesi ini, disimpulkan bahwa sebuah startup selain memiliki ide yang brilian juga dituntut memiliki kemampuan manajemen yang baik, mengerti situasi pasar, memiliki banyak kenalan, dan pantang menyerah. Tidak meroket di awal saja kemudian tenggelam dan gagal, lantas berhenti karena tidak menemui sukses di dalam percobaan pertama. Justru cara menyikapi kegagalan-kegagalan tersebutlah yang menjadi tolok ukur menjadi faktor penentu apakah orang tersebut merupakan wirausahawan atau bukan. Kegagalan bukanlah hambatan atau aib melainkan pelajaran dan referensi yang dapat dimanfaatkan ketika memulai sesuatu yang baru.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.