Fore Singapura

Fore Coffee Segera Masuki Pasar Regional, Dimulai dari Singapura di Q4 2023

Setelah mencapai EBITDA positif pada Q3 2021 dan profitabel, startup coffee chain Fore Coffee tahun ini mulai memfokuskan bisnis mereka kepada lingkungan dan keberlanjutan.

Co-Founder & CEO Fore Coffee Vico Lomar mengungkapkan, berbeda dengan gerai mereka yang didirikan tahun 2018 lalu, tahun ini perusahaan mulai membangun konsep ramah lingkungan. Perusahaan juga menyampaikan rencana mereka tahun ini untuk melakukan ekspansi ke Singapura.

Berupaya menjalankan bisnis secara mandiri

Per Agustus 2023, Fore memiliki 144 gerai di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Perusahaan juga mulai menghadirkan minuman kopi dan nonkopi dengan harga terjangkau. Untuk memperluas jangkauan layanan, mereka berencana untuk menambah satu gerai di Singapura di Q4 tahun ini.

Dipilihnya Singapura sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang mereka sambangi karena posisi negara tersebut sebagai hub bisnis regional. Tidak disebutkan lebih lanjut detail lokasi gerai mereka nantinya akan didirikan.

Pemain lainnya yang saat ini juga membidik negara di Asia Tenggara untuk ekspansi dan sudah hadir di Malaysia dan Singapura adalah Kopi Kenangan.

Disinggung seperti apa strategi perusahaan untuk menyeimbangkan growth dan profitability, Vico menyebutkan berkat dukungan tim dan tentunya pelanggan hingga pihak terkait, perusahaan telah mencapai profitabilitas sampai sekarang. Ke depannya meskipun penggalangan dana masih menjadi opsi, namun agar perusahaan bisa berlari lebih cepat, diupayakan untuk bisa lebih mandiri.

“Kami berusaha membawa sesuatu yang bagus yang bertanggung jawab. Dan sesuatu yang terjangkau dan tidak perlu mahal itu adalah tanggung jawab kami selaku pelaku bisnis,” kata Vico.

Fore Coffee telah menutup pendanaan seri A bulan April 2019 lalu, dengan tambahan $1 juta melengkapi perolehan di putaran sebelumnya $8,5 juta. Pendanaan tersebut dipimpin oleh East Ventures. Turut bergabung SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Ventures, dan beberapa angel investor.

Saat awal pandemi perusahaan sempat mengalami kendala dengan penutupan beberapa gerai. Langkah tersebut diambil perusahaan agar bisa beradaptasi dengan perubahan situasi bisnis selama pandemi, salah satu inisiatifnya adalah optimalisasi layanan toko offline.

“Kemampuan Fore Coffee untuk terus bertahan dan berkembang merupakan sebuah prestasi yang bernilai. Terutama di tahun ke-5 ini, Fore Coffee tengah merealisasikan sebuah rencana usaha historis dan penting, sehingga ini makin memantapkan posisi Fore Coffee sebagai brand penyedia rangkaian minuman dan cemilan berkualitas di peta industri F&B Indonesia” kata Vico.

Fokus pada bisnis berkelanjutan

Indonesia, seperti banyak negara lainnya, menghadapi tantangan terkait pengelolaan sampah. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan coffee chain sedang menerapkan strategi pengurangan sampah di dalam gerai mereka. Mereka mulai beralih dari plastik sekali pakai ke kemasan ramah lingkungan dan berinvestasi dalam bahan yang dapat terurai secara alami.

Beberapa coffee chain juga memberikan insentif kepada pelanggan untuk membawa cangkir yang dapat digunakan ulang, berkontribusi pada pengurangan limbah yang dapat dibuang.

Di Fore sendiri ternyata fokus tersebut sudah dilancarkan perusahaan sejak awal, terkait dengan ESG (Environmental, Social, dan Corporate Governance). Memasuki usia lima tahun, Fore Coffee mulai mengusung konsep tersebut dengan melancarkan dua kampanye yaitu #FOREsponsible dan #FOREssentiallyYou.

Di gerai terbaru mereka yang bertempat di Kuningan City Mall, perusahaan telah memanfaatkan penggunaan 450kg material daur ulang termasuk plastic cup Fore Coffee, menjadi produk furnitur upcycle seperti meja, bangku, dan kabinet yang dapat ditemukan di gerai tersebut. Perusahaan juga menunjuk Cinta Laura Kiehl sebagai Social & Sustainability Ambassador serta menggandeng Robries sebagai mitra untuk merealisasikan komitmen inisiatif pelestarian lingkungan.

“Di Fore kami percaya segala sesuatu adalah bukan hanya pencapaian tetapi juga proses. Dan dalam proses tersebut banyak elemen di dalamnya. Menurut saya membangun bisnis tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga harus mulai memikirkan untuk bisa menjadi brand yang bisa berguna untuk orang sekitar dan bangsa,” kata Vico.

Application Information Will Show Up Here

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.