email marketing

Melihat Email Marketing sebagai Channel Marketing Paling Efektif untuk Bisnis

Penggunaan email marketing terkadang menjadi pertanyaan bagi seorang pebisnis saat memulai usahanya. Terutama karena sumber daya yang terbatas dan keraguan akan efektivitas penggunaannya. Melalui artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda bahwa pemasaran melalui email adalah salah satu strategi paling efektif dan patut dicoba untuk dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda.

Apakah Orang Masih Menggunakan Email?

Dewasa ini, email telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari kita, mulai dari urusan pekerjaan hingga promo diskon karena telah berlangganan. Dalam sebuah studi, 58% orang dewasa mengaku setiap pagi membuka kotak masuk email mereka. Membuka email juga masih menjadi kegiatan inti dari aktivitas penggunaan ponsel. Menurut data Eleventy Marketing Group, sebanyak 62% orang mengatakan bahwa mereka membuka email melalui ponsel mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak orang yang terus menggunakan email secara aktif terlepas dari apapun tujuan membuka email tersebut.

Media Sosial vs Email

Bila disandingkan dengan penggunaan media sosial, mungkin Anda akan berpikir bahwa berpikir bahwa media sosial adalah channel yang lebih baik untuk memasarkan produk kepada audiens dibandingkan melalui email.  Padahal menurut Marketing Sherpa, 72% orang mengaku bahwa konten promosi yang didapatkan melalui email lebih baik daripada media sosial. Selain itu, menurut data dari The American Genius, sebanyak 4,24% audiens yang dikirimi email akan melakukan pembelian. Hal ini juga didukung oleh data dari Campaign Monitor yang mengatakan email 40 kali lebih efektif dibandingkan Twitter dan Facebook dalam mengubah khalayak biasa menjadi seorang pelanggan untuk bisnis Anda.

Bila melihat tingkat engagement, penggunaan email marketing juga dapat memperlihatkan angka yang cukup tinggi. Email memiliki rata-rata CTR sebanyak 3,71% dan juga Open rate rata-rata sebanyak 22,86% untuk semua industri. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa penggunaan email marketing juga bisa membantu melengkapi kampanye marketing Anda dalam meningkatkan penjualan.

Menyusun Strategi Email Marketing Anda

Setelah yakin dan mengetahui pentingya menggunakan email marketing sebagai bagian dari kegiatan pemasaran Anda, kini saatnya Anda mengetahui elemen-elemen yang perlu digunakan agar kegiatan marketing tersebut berjalan lebih efektif. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan email marketing untuk bisnis Anda.

1. Segmentasi Target Audiens

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan segmentasi pada target pasar Anda. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki kampanye pemasaran yang lebih terarah dan berkualitas. Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh seorang pebisnis adalah yakin bahwa bisnis mereka bisa menjangkau semua orang. Padahal dengan memiliki segmentasi yang lebih spesifik, Anda dapat menciptakan pesan yang lebih spesifik melalui email sehingga audiens akan merasa lebih terikat dengan pesan tersebut. Selain itu, dengan memiliki segmentasi yang jelas juga dapat membantu Anda untuk mengetahui konten-konten yang menarik untuk audiens Anda.

2. Lakukan A/B Testing Email

Melakukan A/B testing pada email marketing berguna untuk menemukan strategi promosi terbaik untuk bisnis Anda. A/B testing ini digunakan untuk membantu Anda membandingkan reaksi pelanggan dari dua sampel yang berbeda. Dari hasil perbandingan tersebut, Anda dapat mengetahui strategi apa yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Performa masing-masing sampel diukur dari masing-masing angka conversion rate.

Dalam melakukan A/B testing, Anda bisa melakukan uji coba pada tiga komponen yaitu content, subject, dan send time. Pada content, Anda bisa membuat dua sampel dengan dua konten yang berbeda sehingga Anda mengetahui konten mana yang lebih diminati oleh para audiens. Melalui tes pada subject, Anda bisa melakukan perbandingan tipe subject email seperti apa yang lebih menarik perhatian sehingga email tersebut akan dibuka oleh audiens. Pada send time, Anda bisa membuat variasi waktu pengiriman email, sehingga Anda bisa menemukan waktu pengiriman yang tepat agar audiens memiliki kecenderungan membuka dan membaca email lebih besar.

3. Kirimkan Konten yang Sesuai dengan Pelanggan

Setelah Anda mengetahui konten apa yang lebih disukai oleh audiens melalui A/B testing, kini waktunya untuk terus mengirimkan email dengan topik yang relevan. Anda bisa mengambil referensi dari blog Anda atau membahas hal yang sedang diikuti oleh audiens Anda, jangan terlalu fokus untuk langsung memasarkan produk. Jangan lupa untuk menambahkan call to action (CTA) pada email tersebut sehingga setelah membaca konten tersebut audiens memiliki ketertarikan untuk mendatangi web Anda.

4. Pantau Report Campaign Email Marketing

Setelah melakukan pengiriman email, hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah memantau report campaign dari email marketing Anda. Berikut adalah beberapa hal dari report email yang harus Anda perhatikan.

Email Delivery Rate

Email delivery rate adalah persentase yang menunjukan tingkat email yang terkirim. Ada beberapa hal yang membuat email Anda mungkin tidak 100% terkirim salah satunya adalah email yang berakhir di folder spam karena sistem atau penggunaan kata-kata yang terdeteksi sebagai spam.

Open Rate

Open rate merupakan persentase yang menunjukan seberapa banyak email yang dibuka oleh pelanggan. Angka open rate yang tinggi dapat menunjukkan bahwa email marketing yang Anda kirimkan menarik bagi pelanggan dan begitu pula sebaliknya.

Click-Through Rate (CTR)

Click-Through-Rate (CTR) pada email marketing memperlihatkan persentase pelanggan yang melakukan klik pada tautan di email Anda. Tujuan dari pengukuran metrik ini adalah untuk melihat bagaimana statistik pelanggan dalam mengunjungi web dari konten yang Anda kirimkan melalui email tersebut.

Unsubscribes

Tingkat unsubscribe adalah salah satu metrik yang tidak boleh dihiraukan. Bila angka unsubscribe terus meningkat, Anda perlu melakukan evaluasi pada cara Anda mengirimkan email marketing. Angka unsubscribe yang tinggi juga memperlihatkan bahwa konten yang Anda kirimkan tidak menarik atau tidak dibutuhkan oleh pelanggan.

Bounce Rate

Angka bounce rate ini dapat menunjukan persentase email yang tidak terkirim atau gagal diterima oleh pelanggan. Angka bounce rate ini dapat membantu Anda melakukan evaluasi terhadap pengiriman email dengan lebih cermat. Saat terjadi suatu bounce back, pengirim email akan mendapatkan notifikasi otomatis terkait gagalnya pengiriman email karena adanya kesalahan saat pengiriman.

Dengan melakukan penyusunan strategi yang tepat, email marketing dapat menjadi channel pemasaran yang paling efektif untuk bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan kegiatan pemasaran tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.