Empat Cara Membangun Startup Tanpa Bekal Pengetahuan Teknologi

Dalam kesempatan Echelon 2016 lalu, Co-founder dan CEO Dicoding Narenda Wicaksono sempat menyebutkan bahwa hampir 100% founder startup teknologi  memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai Coder. Jika melihat fakta yang disebutkan tentunya membuat Anda calon founder dan CEO startup yang tidak memiliki latar belakang pendidikan hingga pengetahuan sebagai seorang developer dan programmer, cukup khawatir dengan rencana yang ada.

Namun, tidak demikian dengan pengalaman Co-founder hellocompass.com dan alumni Venture for America Mike Wilner. Dalam tulisannya, Mike yang tidak memiliki latar belakang sebagai developer dan programmer, menjadikan ‘kekurangan’ tersebut sebagai pemicu untuk bisa mendirikan startup teknologi yang berkualitas.

Berikut ini adalah empat cara membangun startup yang diterapkan oleh Mike:

Fokus kepada penjualan

Ketika seorang pendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat aplikasi atau tampilan situs yang memberikan user experience terbaik, itu bukanlah hambatan untuk bisa menciptakan startup teknologi yang baik.

Alihkan perhatian Anda kepada bidang lain yang cukup Anda kuasai dan tentunya mudah untuk diimplementasikan, yaitu berjualan. Dengan demikian Anda bisa mulai mendapatkan feedback serta respon dari konsumen yang Anda incar.

Memanfaatkan tools yang ada

Saat ini sudah banyak tools yang bisa digunakan untuk membuat sebuah platform yang bisa menjadi tahap awal membangun startup teknologi. Dari sana, Anda masih bisa membuat prototipe platform yang ingin Anda ciptakan.

Dalam kasus Mike Wilner, ia memanfaatkan Google Sheet, Streak, Typeform dan Zapier untuk memudahkan konsumen mengenal dan mengetahui lebih jauh seperti apa produk yang Anda ingin tawarkan. Coba temukan tools yang relevan dengan produk yang ingin Anda luncurkan dan bisnis Anda bisa berjalan hingga mendapatkan traksi.

Menggunakan traksi untuk menarik perhatian Co-founder teknis

Jika Anda mampu menjalankan bisnis dengan teknologi yang terbilang minim namun mampu mendapatkan jumlah pelanggan yang siginifikan dan traksi yang besar, artinya bisnis Anda telah berhasil di validasi. Gunakan kesempatan tersebut untuk menarik perhatian  developer, programmer, hingga Co-Founder yang memiliki pengalaman dan pengetahuan cukup seputar teknis.

Saat ini memang cukup sulit untuk merekrut tenaga ahli developer dan programmer. Namun, jika startup Anda memiliki potensi dan cukup menarik untuk dikembangkan, percayalah tenaga ahli di bidang teknologi akan datang secara alami untuk bergabung dengan startup Anda.

Uji coba produk Anda

Bila Anda telah menemukan tim developer, programmer, atau seorang Co-Founder yang cukup andal di bidang teknis, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah tahap uji coba produk. Akan ada feedback dan respon negatif dari pasar yang Anda targetkan. Jangan patah semangat. Gunakan kesempatan tersebut untuk terus menguji dan melakukan koreksi hingga pada akhirnya produk Anda bisa berfungsi dengan baik.

Untuk membuat startup teknologi membutuhkan persiapan serta mental yang cukup tebal. Jangan jadikan alasan tidak memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sebagai ‘coder’ menghambat keinginan Anda untuk membangun startup.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.