Empat Cara Terbaik Menangani Pegawai Millenial

Saat ini kalangan millenial telah mendominasi bursa tenaga kerja hampir di semua sektor. Startup pun merupakan industri favorit yang kemudian di sasar oleh kalangan millenial untuk menjadi tempat kerja dan peluang untuk meningkatkan karir. Tentunya banyak manfaat dan keuntungan bagi startup jika memperkerjakan kalangan millenial sebagai pegawai mereka, diantaranya adalah pemikiran yang masih fresh, peka dengan teknologi dan tentunya memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja.

Untuk bisa memotivasi tenaga kerja kalangan millenial diperlukan trik khusus untuk kemudian di terapkan oleh perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan pegawai yang loyal dan bersedia untuk tumbuh bersama perusahaan. Artikel berikut ini akan membahas 4 poin penting yang bisa dilakukan untuk memperlakukan pegawai kalangan millenial Anda dengan tepat.

Peningkatan karier

Jiwa muda dan haus akan tantangan merupakan ciri khas dari pekerja kalangan millenial, untuk Anda sebagai pemilik startup atau pimpinan perusahaan wajib untuk mencermati tingkah laku serta minat dari pekerja Anda terutama yang berasal dari kalangan millenial. Penting bagi mereka untuk bisa mendapatkan kepastian akan peningkatan karir atau pertumbuhan ilmu, peluang serta kesempatan di dalam perusahaan. Jika mereka tidak bisa menciptakan koneksi dengan perusahaan saat ini, kemungkinan terbesar yang selanjutnya akan dilakukan adalah pindah bekerja di perusahaan lain.

Senior Communication Manager TINYpulse Ketti Salemme mengatakan:

“Millennials are rejecting traditional rules about career development and work culture, rather than wait years for a promotion, Millennials are looking for fast growth.”

Hubungan kerja yang positif

Kalangan millenial menyukai bekerja bersama rekan kerja dan menghabiskan waktu bersama rekan kerja di kantor. Untuk itu menjadi penting bagi perusahaan untuk bisa menciptakan hubungan kerja yang positif di antara anggota tim. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Melakukan pertemuan secara rutin

Dalam hal ini pertemuan yang baiknya dilakukan adalah yang bersifat positif dan sarat dengan kesempatan untuk menyampaikan feedback serta forum terbuka antara rekan kerja hingga atasan. Bukan hanya Anda sebagai pimpinan yang bisa memberikan kritikan membangun namun berikan kesempatan juga kepada pegawai Anda memberikan masukan kepada Anda sebagai atasan dan tentunya perusahaan.

  • Menciptakan hubungan baik di luar jam kerja

Pada umumnya kalangan millenial melihat kantor bukan hanya sebagai tempat kerja, namun juga sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi, berinovasi, tempat belajar serta tempat yang bisa dinikmati. Untuk itu cobalah tetap membina hubungan baik dengan pegawai millenial Anda di luar jam kerja.

  • Transparansi

Sebagai pimpinan Anda wajib untuk berbagi informasi terkait dengan semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, selain bisa menciptakan rasa percaya dari pegawai millenial Anda, sifat transparansi juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli dengan semua pegawai dan bukan hanya kepada kalangan tertentu saja.

Visi dan misi yang jelas

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa mengenali potensi dari pegawai dan mengakui kemampuan serta ketrampilan mereka, dengan demikian pegawai bisa memberikan kontribusi lebih dan tentunya yang paling dibutuhkan oleh perusahaan. Jika perusahan mengabaikan hal-hal tersebut, bisa jadi pegawai millenial Anda akan merasa tidak bisa memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan.

  • Fokus kepada kekuatan pegawai

Cermati dengan baik seperti apa kekuatan dan kekurangan dari masing-masing pegawai millenial Anda. jika memang kekuatan tersebut bisa membantu mempercepat perkembangan atau inovasi produk perusahaan Anda manfaatkan dengan baik kekuatan yang ada. Jika ternyata masih ada kekurangan dari pegawai, coba koreksi dan tingkatkan potensi mereka sebaik mungkin.

  • Beri pujian

Jangan pernah ragu atau segan untuk memberikan pujian terhadap hasil karya atau kinerja yang positif dari pegawai millenial Anda. kalangan millenial biasanya akan lebih menghargai pujian dari atasan mereka terkait dengan pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk itu jika memang pegawai millenial Anda memiliki potensi dan telah memberikan kontribusi yang baik, pujilah kemampuan mereka.

Pembelajaran

Idealnya, saat memberikan pembelajaran atau panduan kepada pegawai millenial, posisikan mereka sebagai anggota tim bukan sebagai bawahan. Hindari tata cara kuno yang terlalu ketat dan sarat dengan peraturan yang mengekang pegawai millenial Anda. Terapkanlah sistem pengajaran dengan cara coach-centric, dibandingkan dengan perintah atau peraturan ‘kolot’ yang membatasi mereka.

Director of Employee Engagement Olympus Surgical Technologies Joe Redmond mengungkapkan:

“They view authority differently. They tend not to want managers. So have them participate in cross functional teams.”

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.