Empat Kesalahan Saat Melakukan Kegiatan Pemasaran Startup

Ada banyak hal yang harus disiapkan saat merintis perusahaan, mulai dari tim yang solid, produk yang dikembangkan, hingga peluang yang masih dalam tahap negosiasi. Di samping itu, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana Anda melancarkan strategi pemasaran untuk bisa mempromosikan produk kepada konsumen. Artikel ini akan mengupas mengenai empat kesalahan yang kerap terjadi saat pemasaran startup dan bagaimana meminimalisir kerugiannya seperti yang ditulis oleh Marketing Advisor Techstars Accelerator dan Co-Founder No CMO Moran Barnea.

Tidak memiliki dana tetap untuk pemasaran

Kesalahan pertama yang kerap dilakukan oleh startup saat hendak melancarkan kegiatan promosi atau kampanye pemasaran adalah tidak adanya dana atau biaya pemasaran yang tetap. Sebelum pemasaran dilancarkan, idealnya sudah ada dana yang cukup untuk bisa melakukan kegiatan promosi, apakah itu untuk pembuatan konten pemasaraan yang menarik, mengembangkan blog, atau lainnya. Search engine optimization (SEO) bisa menjadi alat yang paling ampuh untuk startup dalam melakukan pemasaran secara online. Namun satu hal yang perlu diingat, biasanya kegiatan SEO ini membutuhkan dana yang stabil setiap bulannya.

Tidak mencermati aktivitas kompetitor

Kesalahan kedua yakni tidak mencermati dan memperhatikan kegiatan dan aktivitas pemasaran dari kompetitor. Menjadi hal yang penting untuk selalu melihat strategi dan langkah yang diambil oleh pesaing agar bisa menentukan cara yang tepat untuk bersaing dengan sehat. Jika Anda merasa produk yang dibuat tidak memiliki pesaing, itu akan menyulitkan Anda untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Tidak memiliki tracking tools yang sesuai

Google Analytics adalah salah satu tool yang paling banyak dipilih oleh perusahaan untuk melihat kinerja pemasaran perusahaan secara online karena bisa digunakan secara mudah dan gratis. Jika saat ini Anda belum memanfaatkan Google Analytics secara menyeluruh, sebaiknya mulai dari sekarang agar traffic dari situs perusahaan dan akun media sosial dapat dicermati dengan detil. Selain Google Analytics, ada juga tool lainnya yang bisa digunakan seperti PIWIK, Clicky, atau Mixpanel.

Tidak membidik target pasar dengan benar

Kesalahan terakhir yang kerap dilakukan adalah tidak membidik target pasar dengan benar. Bila produk yang anda tawarkan adalah sebuah sensor bayi yang dijual secara langsung melalui situs Anda, kampanye pemasaran di Linkedin bukanlah cara yang bagus untuk membidik target pasar Anda.

Lain ceritanya bila Anda adalah startup B2B yang bergerak di bidang keamanan siber. Chief Information Officer (CIO) dan Chief of Information Security Officer (CISO) dari perusahaan teknologi ternama adalah target pasar bisnis Anda. Coba hadiri kegiatan seminar untuk bertemu dengan mereka, terbitkan sesuatu di blog atau koran yang mereka baca, kemudian target ulang mereka kembali melalui Linkedin. Jika target pasar Anda adalah kalangan millenial, coba kerahkan semua kegiatan promosi dan pemasaran Anda melalui media sosial secara intens.

Pada akhirnya, sebagai founder, Anda harus bisa merencanakan kampanye pemasaran di mana target pasar Anda berada agar uang dan waktu yang dialokasikan tidak sia-sia.

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.