Hari Jumat kemarin, tanggal 8 April 2011 diadakan Bandung Ventures Night 2011, yang merupakan acara Bandung Ventures Night (BVN) yang kedua setelah sebelumnya dilaksanakan tahun kemarin pada bulan Agustus 2010.
Acara BVN kali ini memang agak berbeda, terutama tempat diselenggarakannya acara ini, jika biasanya acara East Ventures (JVN atau BVN) diadakan di kafe atau ballroom hotel maka acara kali ini diadakan di Kampus ITB, Ruang Multimedia Comlabs ITB, Jl. Ganesha no. 10 Bandung.
Acara yang dihadiri pada undangan yang terdiri dari para founder startup, mahasiswa serta undangan lainnya ini dibuka dengan sambutan dari Batara Eto sebagai perwakilan dari East Ventures, dilanjutkan dengan beberapa sambutan perwakilan ITB. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari 3 portfolio East Ventures yaitu Urbanesia, NightSpade serta Tokopedia.
Setelah presentasi perwakilan dari portfolio EV, acara dilanjutkan dengan coffee break sebelum akhirnya tiba kesempatan bagi para 11 startup serta project untuk dipresentasikan atau pitch dihadapan para investor serta peserta yang hadir. Berikut 11 startup / project yang pitch di acara Bandung Ventures Night 2011:
1. Karnivall
Sebuah situs lelang atau auction marketplace, pengguna bisa bergabung dan menjual barang mereka dengan sistem lelang. Pembayaran menggunakan Angpao, semacam rekening bersama tetapi menggunakan SMS. Akan fokus pada pangsa pasar niche, seperti lelang untuk produk action figure, character figure serta produk Apple. Layanan sudah berjalan tetapi masih versi beta, dan baru saja ubah tampilan.
2. KlikHotel
Sebuah layanan reservasi online untuk hotel. Menyediakan fasilitas realtime data sehingga memudahkan hotel untuk memberikan layanan promosi, diluncurkan secara resmi sejak November 2010, saat ini telah memiliki 203 hotel dalam daftarnya, sebagian besar di Bandung dan Bali. Sistem pembayaran dengan BCA / Mandiri / ATM Bersama serta menggunakan KasPay dan kartu Kredit. Memiliki pertumbuhan pendapatan dan merchant, akan ekspansi untuk reservasi hotel di daerah non kota besar.
3. Fonaja
Fonaja merupakan sistem telepon enterprise/kantoran untuk usaha kecil menengah. Saat ini masih dalam tahap pengembangan, Fonaja juga terpilih masuk daftar top 50 iMulai, Swa Startup serta baru-baru ini terpilih juga untuk melakukan pitch dihadapan para VC di acara G-Startup di Beijing. Info tambahan bisa lihat artikel DailySocial di tautan ini.
4. Ngomik
Sebuah situs yang menjadi tempat untuk membaca dan mempublikasikan komik. Layanan mereka sudah berjalan dan telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti menjadi pemenang di Indigo Awards 2010, dan iMulai. Ngomik juga telah memperbaharui tampilan mereka dan menambahkan beberapa fitur baru. Mereka juga akan mengembangkan layanan menjadi digital publishing, fasilitas marketplace juga akan dikembangkan tidak hanya untuk menjual komik tetapi produk yang setema, misalnya action figure.
5. Chordeo
Chordeo adalah sebuah platform pendanaan agar ide menjadi aksi, proses yang akan dilakukan adalah: ide – submit – kurasi – fundrasing – sumbang donasi – ide dijalankan. Chordeo akan mengambil fee sebesar 5 %, donasi gagal untuk mencapai kuota maka dana akan dikembalikan. Tersedia juga reward semacam bagde untuk para donatur. Layanannya mirip dengan Kickstarter. Saat ini masih dalam tahap penyelesaian pengembangan.
6. Arsanesia
Sebuah game developer yang akan mengembangkan permainan dengan unsur Indonesia, nantinya akan dikembangkan untuk perangkat bergerak termasuk tablet. Berbagai permainan yang akan di rilis Arsanesia masih dalam bentuk ide serta tahap pengembangan. Tim yang ada juga baru dibentuk tidak lebih dari 3 minggu.
7. Buzzle
Aplikasi mobile berupa jejaring sosial berbasis lokasi yang diperuntukkan untuk mempromosikan bisnis pada komunitas. Akan ada beberapa fitur seperti point reward untuk pengguna, inti layanan adalah untuk membantu promosi pemilik bisnis lewat perangkat bergerak. Sudah ada prototype dan masih terus dikembangkan. Sayangnya Buzzle tidak melakukan riset pasar, karena ketika ditanya kemiripan dengan SCVNGR, tim dari Buzzle malah balik mengajukan pertanyaan ke penanya.
8. RuangMain
Sebuah tempat bermain untuk anak dengan akses internet, menyediakan fasilitas jejaring sosial untuk anak namun dengan kontrol dari orang tua. Saat ini masih dalam versi private beta. Nantinya akan ada peramban khusus untuk anak yang terintegrasi dengan layanan RuangMain, anak bisa tetap beinternet namun tetap dalam kontrol orang tua.
9. Bizlauncer
Jejaring sosial untuk inventor dan investor. Sebuah tempat yang menyediakan fasilitas bagi pemilik ide untuk ditemukan dengan investor, telah berjalan secara offline kini sedang dikembangkan untuk versi online. Monetisasi akan diarahkan para premium user, iklan serta investment sharing fee.
10. ExpertAround.us
Aplikasi mobile yang memberikan layanan untuk menemukan ahli di sekitar pengguna, layanan dijalankan berdasarkan GPS untuk mendapat berbagai informasi profesi di lokasi tertentu. Nantinya akan ada berbagai fitur seperti pencarian, lowongan kerja, serta kirim pesan. Monetisasi akan dijalankan dengan sistem freemium serta iklan. Aplikasi ini juga melakukan presentasi pada acara FOWAB #5 beberapa waktu lalu, dan sedang dalam pengembangan tahap akhir.
11. Masukitb.com
Jejaring sosial untuk mereka yang ingin masuk ITB. Di layanan ini pengguna bisa update status dan mendapatkan komentar dari pengguna lain. Alumni yang ingin ikut ambil bagian juga bisa membuat artikel untuk memberikan motivasi bagi calon mahasiswa / mahasiswi. Ada fitur bernama kakak asuh, unggah video, menambah relasi layaknya jejaring sosial. Monetisasi akan dijalankan dengan cara konten bersponsor.
Ada beberapa hal menarik yang saya lihat di acara BVN kali ini, meski tidak semua yang melakukan pitch menghadirkan produk jadi, masih ada yang masih berupa prototype dan ide, namun sebagian besar telah aware dengan konsep startup sebagai sebuah perusahaan, dimana sisi monetisasi, penyusunan tim (karyawan dengan job desk masing-masing) telah dipertimbangkan. Beberapa startup yang melakukan pitch juga telah mendapatkan penghargaan seperti Ngomik (Indigo Award 2010 – iMulai) serta Fonaja yang terpilih untuk pitch di acara G-Startup (GMIC) di Beijing.
Hal menarik lainnya adakah pemilihan tempat yang dilakukan oleh East Ventures (EV) yang mengadakan BVN 2011 kali ini di wilayah kampus. Bisa jadi ini ada pengaruh dari NightSpade yang salah satu pendirinya juga mahasiswa (baru saja menjadi alumni) ITB, bisa juga karena memang program dari ITB sendiri yang sudah mengarahkan para pengembang atau mahasiswa mereka untuk mulai mengembangkan bisnis (startup) dan mempertemukannya dengan investor, namun satu hal yang saya pikirkan adalah proses hunt yang dilakukan EV. Apakah pemilihan kampus mengindikasikan EV kini akan mengakuisisi talent bukan lagi memberikan funding untuk startup yang sudah berjalan?
Meski tidak dikonfirmasi pihak EV, jawabannya bagi saya bisa iya bisa saja tidak. Mungkin saja EV sedang mencari talent berbakat untuk diajak bergabung dengan portfolio mereka, bisa saja ini merupakan sebuah kebetulan saja jika EV diadakan di kampus. Satu yang pasti, kampus atau mahasiswa dengan kemampuan pengembangan aplikasi atau programnya kini telah lebih dekat dengan dunia bisnis, bahkan semakin didorong oleh kampus masing-masing. Ini memberikan peluang untuk mendapatkan lulusan yang cakap dan punya ‘rasa’ bisnis.
Mari kita lihat perkembangan beberapa bulan ke depan, apakah ada startup atau project yang akan mendapatkan pendanaan atau justru karyawan dari para startup portfolio EV yang akan bertambah.
Foto milik ComLabs ITB.
4 thoughts on “Event Review: Bandung Ventures Night 2011”