Dunia fighting game beberapa waktu lalu sempat dilanda diskusi yang hangat perihal legalitas controller. Ketika Daigo Umehara—yang merupakan sosok terkenal di komunitas fighting game—menunjukkan berbagai keunggulan controller yang disebut hitbox, banyak pihak merasa bahwa fitur-fitur dalam controller tersebut terlalu bagus sehingga dapat disebut curang. Terutama hitbox merk Gafrobox yang digunakan oleh Daigo.
Meskipun hitbox itu sebenarnya sudah cukup lama beredar di pasaran, penggunaannya oleh Daigo membuat diskusi seputar controller jenis ini. Menanggapi isu tersebut, Capcom akhirnya memutuskan untuk melarang hitbox karena dinilai dapat memberikan keuntungan kompetitif. Akan tetapi mereka masih membuka ruang diskusi, dan menyatakan bahwa peraturan Capcom Pro Tour (CPT) bisa saja berubah di masa depan.
https://www.youtube.com/watch?v=FNp_38QlnLw
Panitia Evolution Championship Series (EVO) kini tengah menggodok aturan baru yang mengatur legalitas controller, terutama hitbox. Mereka merilis rancangan aturan tersebut di Google Docs agar dapat dilihat oleh semua orang, dan terbuka terhadap masukan sebelum aturan ini diimplementasikan. Rencananya, panitia EVO akan menetapkan aturan versi finalnya pada tanggal 31 Oktober 2019.
Anda dapat membaca aturan tersebut lewat tautan ini, tapi ada beberapa poin penting yang perlu kita perhatikan secara cermat. Berikut beberapa di antaranya:
- Sebuah controller tidak boleh memberikan hasil input ganda dari satu mekanisme input. Input ganda dari setting di dalam game diperbolehkan, tapi pemain dilarang memodifikasi controller untuk bisa menekan lebih dari satu input bersamaan, atau menekan lebih dari satu input secara sekuensial (macro).
- Sebuah controller tidak boleh memberikan input dua arah berlawanan secara sekaligus. Input dua arah berlawanan ini dikenal dengan istilah simultaneous opposite cardinal direction (SOCD), dan merupakan salah satu alasan mengapa Gafrobox dilarang.
- Sebuah controller boleh memberikan input analog, asalkan hasil inputnya tidak berupa input ganda/sekuensial. Input analog ini misalnya tombol yang memberi input berbeda tergantung dari seberapa dalam tombol itu ditekan.
Khusus untuk aturan mengenai SOCD, panitia EVO berkata bahwa aturan ini akan dihapus pada tanggal 30 April 2021. Artinya controller dengan fitur SOCD boleh digunakan setelah periode tersebut. Akan tetapi pihak EVO memberi masukan supaya para developer fighting game menerapkan cara mereka sendiri untuk mengatasi input SOCD. Misalnya apabila pemain menekan tombol kiri dan kanan sekaligus, maka game akan menganggap input itu invalid atau menghasilkan input netral.
https://www.youtube.com/watch?v=Du42I4VKNyg
Panitia EVO juga memberi catatan khusus untuk tiga controller yang saat ini ada di pasaran, yaitu Gafrobox, Hit Box Smash Box, dan Hit Box Cross|Up. Singkatnya, ketiga controller ini dianggap legal digunakan dalam turnamen. Alasannya adalah karena ketiga controller tersebut sama-sama tidak melanggar aturan tentang input ganda/sekuensial maupun SOCD. Firmware yang digunakan para pembuat controller pun sudah memfasilitasi penyaringan input (cleaning) sehingga tidak terjadi SOCD.
Satu kasus khusus adalah controller PS4 (DualShock 4), yang ternyata memfasilitasi input SOCD. Akan tetapi pihak EVO memberi pengecualian pada controller ini, karena DualShock 4 adalah “stock controller” yang memang disediakan oleh Sony. Lagi pula kalau kita pikir-pikir, meskipun DualShock 4 bisa melakukan SOCD, menekan dua arah berlawanan sekaligus di controller tersebut sangatlah sulit dan tidak memberi keuntungan dalam turnamen.
Aturan yang dirancang oleh EVO ini bisa menjadi referensi bagi para penyelenggara turnamen, termasuk juga di Indonesia. Akan tetapi aturan ini masih belum final, dan bisa saja berubah sebelum tanggal 31 Oktober. Anda juga bisa memberi masukan langsung terhadap aturan ini dengan mengirim email ke alamat mrwizard@shoryuken.com dengan judul “Evo Controller Ruleset Feedback”. Bila aturan ini jadi diterapkan, tampaknya ada kemungkinan kita akan melihat lebih banyak pemain fighting game profesional menggunakan hitbox dan berbagai variasinya dalam turnamen EVO 2020 nanti.
Sumber: EventHubs