Ketika seseorang memposting status soal anggota keluarganya yang wafat, beberapa orang di Facebook memberikan respon “like” untuk menunjukkan simpatinya. Tapi, dari sudut yang berbeda orang akan berpikir, apakah itu berarti Anda suka bila keluarganya mati?
Tentu tidak, tapi kesan seperti itu akan sulit dihindari. Dan Facebook sejak pertama kali mengudara sudah menempelkan tombol “like” tanpa pasangannya, “dislike”. Sehingga pengguna tak punya cara yang lebih baik selain mengklik like atau mencari cara yang lebih “tepat” untuk menunjukkan ekspresinya lewat kata-kata atau meme.
Ketiadaan tombol dislike memang sudah sejak lama jadi subyek pertanyaan dalam berbagai kesempatan. Tapi penantian orang-orang sepertinya akan segera berakhir setelah CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam sebuah sesi tanya jawab mengamini bahwa pihaknya sedang menguji tombol dislike yang sudah dinanti-nanti.
Info Menarik: Facebook “Gembleng” Fitur Asisten Virtual untuk Messenger
“Banyak orang bertanya-tanya soal tombol disklike, dan mungkin ratusan orang sudah mengajukan pertanyaan yang sama. Hari ini adalah hari yang istimewa karena hari ini saya katakan bahwa kami sedang mengerjakannya, tak lama lagi tombol dislike akan diuji secara langsung ke Facebook.” Terang Zuckerberg seperti dikutip oleh TRL dari CNBC.
Ada sejumlah faktor yang membuat Facebook menunda dan terkesan lambat dalam merespon permintaan tersebut. Menurutnya, ia dan tim harus mempertimbangkan banyak hal terlebih dahulu. Salah satunya adalah kekhawatiran akan penyalahgunaan tombol dislike oleh segelintir orang.
Zuckerberg menegaskan ide di balik pembuatan tombol dislike bukanlah untuk menciptakan energi negatif ke komunitasnya. Bukan pula untuk menunjukkan kebencian terhadap status seseorang. Melainkan sebagai alat bagi pengguna untuk mengekspresikan empatinya kepada teman atau kerabat. Misalnya ketika seorang teman baru saja mengalami kecelakaan, diputuskan kekasih, ketika kucingnya mati atau kabar buruk lainnya.
Sayangnya untuk saat ini belum diketahui kapan tombol dislike akan dirilis ke publik.
Sumber gambar header Shutterstock.