Facebook Luncurkan Game AR Interaktif ke Aplikasi Messenger

Pada tanggal 25 April lalu, Snapchat meluncurkan fitur permainan sosial augmented reality baru bernama Snappables. Ini adalah fitur game multiplayer yang menggunakan ekspresi wajah sebagai pengganti tombol kontrol. Rupanya, pergerakan Snapchat ini terpantau oleh radar Facebook – sudah pasti. Terbukti, hari ini Facebook juga resmi meluncurkan fitur serupa – kecuali namanya yang kurang greget. AR Games (singkatan dari augmented reality games) ala Facebook ini digulirkan perdana ke aplikasi Messenger, memungkinkan pengguna menantang teman untuk bermain game obrolan video yang atraktif.

AR Games tersedia hari ini di sejumlah pengguna, dimulai dengan dua game: Don’t Smile, sebuah kompetisi untuk melihat siapa yang dapat menjaga tampilan serius di wajah. Kemudian game Asteroids, permainan unik di mana pemain mengemudikan pesawat ruang angkasa menggunakan gerakan wajah mereka. Kedua game ini sekilas terlihat akan jadi permainan yang mengundang gelak tawa para pemainnya.

Selain dua game ini, Facebook berjanji akan meluncurkan kembali beberapa judul game dalam beberapa pekan dan bulan ke depan. Dua di antaranya adalah Beach Bump, permainan memantul bola pantai dan Kitten Kraze, permainan mencocokkan yang juga bakal dikemas dengan konsep augmented reality interaktif.

 

Menurut Facebook, AR Games dapat diakses di versi terbaru aplikasi Messenger dengan membuka atau membuat percakapan video baru. Selanjutnya, ketuk tombol bintang dan pilih AR Games. Peserta yang dipilih nantinya akan diundang untuk bermain. Dan hanya mereka yang sudah menggunakan Messenger terbaru dan mau bergabunglah yang bisa ikut bermain.

Permainan AR dalam obrolan video tampaknya kini menjadi hal baru bagi para kontestan, khususnya di lintasan balap antar aplikasi pesan instan populer. Messenger jauh lebih serius sejak era platform Instant Games Mei 2017 lalu. Sedangkan bagi Snapchat, ceruk ini bisa jadi pusaka baru baginya untuk terus bersaing sembari menahan gempuran Instagram. Apalagi setelah keputusan redesign yang justru dianggap sebagai blunder.

Sumber berita FB.newsroom dan PhoneArena.