Berfungsi untuk memudahkan kegiatan bekerja di rumah pegawai, platform SaaS produktivitas yang ditawarkan oleh beberapa startup mengalami pertumbuhan dan awareness yang cukup signifikan. Termasuk bagi Hadirr, platform sumber daya manusia di bawah naungan Fast 8.
Fast 8 Group sendiri membawahi empat platform SaaS produktivitas, meliputi Gadjian (layanan penggajian), Hadirr (layanan pengelola performa karyawan), Benefide (layanan pengelola fasilitas karyawan), Pegawe (layanan administrasi pegawai).
Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa startup SaaS yang juga sajikan layanan serupa. Di antaranya platform yang bernaung di bawah Mekari.
Kepada DailySocial, Co-founder & CEO Fast 8 Group Afia Fitriati mengungkapkan, pertumbuhan pengguna di Hadirr cukup tajam selama pandemi. Bahkan perusahaan berhasil mendapatkan klien-klien dari segmen tradisional yang sebelumnya cenderung resisten atau lambat beradaptasi terhadap digitalisasi. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, perusahaan juga berniat untuk melancarkan kegiatan penggalangan dana.
“Saat ini kami juga sedang melakukan penggalangan dana untuk tahapan pre-series A, yang merupakan extension dan akan dilanjutkan dengan penggalangan dana series A,” kata Afia.
Meluncurkan fitur contact tracing
Hadirr selama ini dikenal dan telah digunakan karena memiliki fitur-fitur yang membantu perusahaan menerapkan work from home atau remote working, seperti fitur absensi dengan kapabilitas geofencing & face recognition, fitur timesheet, dan client visit untuk memonitor aktivitas kunjungan ke klien.
Dengan adanya fitur contact tracing, Hadirr juga bermanfaat bagi perusahaan yang pegawainya tetap harus bekerja di outlet, kantor, dan pabrik. Meskipun aturan PSBB dilancarkan, Hadirr dapat terus dimanfaatkan perusahaan.
“Jadi, dengan penambahan kapabilitas lacak melalui sinyal, kami dapat berkontribusi terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia, khususnya untuk meminimalisir kasus penularan di kantor, pabrik, dan kawasan kerja lainnya,” kata Afia.
Fitur contact tracing Hadirr mengandalkan sinyal bluetooth yang dipancarkan dari ponsel untuk menemukan rekan kerja lain di sekitar. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi siapa dari tempat kerja yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.
Ketika seorang pegawai melaporkan diri terinfeksi Covid-19 ke departemen sumber daya manusia, sistem akan memberikan daftar karyawan lain yang berpotensi mendekati orang yang terinfeksi dalam waktu 14 hari dan memungkinkan tim SDM untuk segera mengirim peringatan paparan ke orang yang berpotensi terinfeksi.
Dengan demikian, sistem ini dapat membantu perusahaan untuk mencegah penutupan seluruh kantor, memutus rantai penularan Covid-19, dan meminimalkan risiko bisnis terkait. Fitur contact tracing yang baru diluncurkan dapat digunakan tanpa biaya tambahan bagi pelanggan Hadirr melalui kanal uji coba gratis.
“Core value dari Fast-8 sebagai perusahaan induk aplikasi Gadjian dan Hadirr adalah selalu memberi nilai tambah serta membantu pertumbuhan klien. Apalagi di masa pandemi ini, kami meyakini bahwa satu-satunya cara Indonesia bisa keluar dari krisis Covid-19 ini adalah jika kita bekerja bahu membahu melawan berbagai tantangan pandemi,” kata Afia.