Industri esports di Inggris Raya akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan menurut Phelan Hill, analis industri olahraga Nielsen yang juga pernah menjadi atlet Olimpiade. Salah satu hal yang mendorong pertumbuhan esports adalah FIFA eWorld Cup, yang diadakan di London pada 2019. Bukti lain bahwa industri esports di Inggris masih akan terus tumbuh adalah fakta bahwa tim esports Inggris, seperti Excel Esports yang berlaga di League of Legends European Championship, mendapatkan investasi untuk mengembangkan organisasi mereka.
“Pasar esports di Inggris Raya masih belum matang, tapi industri esports di sana tumbuh dengan cepat. Jumlah fans esports di Inggris juga bertambah dengan cepat. Sekitar 21 persen fans di Inggris Raya baru mulai tertarik dengan esports dalam satu tahun belakangan,” kata Hill, menurut laporan Forbes. “Indikasi lain dari besarnya potensi industri esports adalah semakin banyaknya warung internet game dan tim profesional yang muncul.” Sama sepreti fans esports di belahan dunia lain, fans esports di Inggris relatif muda. Rata-rata umur fans esports adalah 26 tahun. Jika dibandingkan dengan fans olahraga lain, jumlah fans esports di bawah umur 35 tahun juga paling banyak, mencapai 85 persen.
“Industri esports masih muda dan itu berarti, ia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menjangkau audiens baru. Bagi sponnsor dan fans, inilah yang membuat mereka tertarik dengan esports, karena esports dapat menjangkau semakin banyak orang seiring dengan naiknya popularitas esports di berbagai negara,” ujar Hill.
Hill juga membahas tentang kehadiran turnamen yang menggunakan sistem franchise di industri esports, seperti Overwatch League. Dia memperkirakan, ke depan, akan ada semakin banyak turnamen yang menggunakan model franchise. “Turnamen tertutup menawarkan kestabilan untuk investor dan tim yang beratnding,” ungkap Hill. “ESL Gaming mendisrupsi tren ini, walau mereka juga membuat industri esports menjadi semakin stabil dengan mengadakan berbagai event di berbagai negara.”
Seiring dengan semakin banyak investor yang menanamkan modal di esports, Hill menjelaskan, maka tuntutan pada pelaku industri esports juga akan semakin tinggi. Para investor ini akan meminta kejelasan tentang keuntungan apa yang akan mereka dapat setelah menanamkan modal di industri esports.
“Data akan memiliki peran penting, tapi bukan data sembarangan — karena terkadang, data yang diungkapkan adalah data yang dilebih-lebihkan. Kita perlu memastikan bahwa data yang digunakan memang akurat dan bisa dipercaya, serta konsisten,” ujarnya. Memang, sejak tahun lalu, sejumlah pelaku industri esports mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan analisa data seperti Nielsen dan Newzoo, mulai dari publisher sepreti Activision Blizzard dan Riot Games sampai organisasi esports seperti Astralis.
Menurut Hill, hal lain yang akan mendorong pertumbuhan esports di Inggris adalah kesertaan bintang olahraga untuk masuk ke esports, baik dengan menjadi investor atau membuat organisasi sendiri. Salah satunya adalah Gareth Bale, pesepak bola yang membentuk organisasi esports Ellevens pada bulan lalu.
“Fakta bahwa atlet bintang seperti Gareth Bale ikut masuk ke esports akan mendongkrak popularitas esports. Saya senang melihat kerja sama antara esports dan olahraga tradisional, seperti sepak bola,” kata Hill.
Sumber header: Twitter