Beberapa tahun terakhir ini, dominasi DJI di segmen consumer drone seakan tidak terbendung. Namun itu bukan berarti produsen drone lain otomatis menyerah begitu saja. Kalau perlu contoh, lihat saja FIMI, pabrikan drone asal Tiongkok yang masih satu keluarga dengan Xiaomi.
Drone terbaru buatannya, X8 Mini, punya potensi menjadi pesaing DJI Mini 2 yang diluncurkan sekitar setengah tahun lalu. Dilihat dari luar, keduanya bahkan punya banyak kesamaan, baik dari segi ukuran maupun desain, dengan empat lengan yang dapat dilipat ketika drone sedang tidak digunakan.
Salah satu hal yang paling dibanggakan oleh FIMI adalah terkait bobot X8 Mini, yang tercatat hanya berada di angka 245 gram. Sebagai konteks, di Amerika Serikat ada regulasi yang mewajibkan pemilik drone untuk mendaftarkan perangkatnya ke Federal Aviation Administration (FAA). Namun kalau berat drone-nya tidak sampai 250 gram, maka registrasi ke FAA sama sekali tidak diperlukan.
Problemnya adalah, 245 gram ini merupakan berat X8 Mini ketika dipasangi baterai tipe Pro. Kalau menggunakan baterai tipe Standard yang termasuk dalam paket penjualan, maka angka yang bakal tertera di timbangan adalah 258 gram. Jadi sebelum mengklaim bobot drone yang digunakannya kurang dari 250 gram, pemilik X8 Mini harus memastikan dulu tipe baterai yang terpasang.
Sama seperti DJI Mini 2, X8 Mini juga mengemas sebuah kamera yang menggantung pada gimbal 3-axis. Kamera tersebut menggunakan sensor CMOS 1/2,6 inci dengan kemampuan merekam video pada resolusi maksimum 4K 30 fps dan dengan bitrate 100 Mbps. Untuk foto, kameranya mampu menjepret dalam resolusi 12 megapixel, baik dalam format JPEG ataupun RAW. Semuanya dalam sudut pandang seluas 80°.
Dalam kondisi ideal, FIMI X8 Mini mampu mengudara dengan kecepatan maksimum 16 meter per detik (kurang lebih sekitar 57 km/jam). Sebuah remote control yang menyertainya mampu mentransmisikan sinyal dari jarak sampai sejauh 8 kilometer. Remote-nya sendiri juga tergolong ringkas dengan bobot sekitar 260 gram (tidak termasuk smartphone yang terpasang tentunya).
Berdasarkan keterangan di situsnya, X8 Mini mengemas fitur bernama Smart Tracking Modes, yang kalau berdasarkan deskripsi singkat dan ilustrasinya, terdengar mirip seperti fitur ActiveTrack milik DJI. Andai benar mirip, berarti X8 Mini juga mampu mengikuti pergerakan subjek dengan sendirinya selagi ‘mengunci’ posisinya di tengah-tengah frame kamera.
Beberapa fitur pintar lainnya mencakup mode pulang otomatis, mode geofencing, tracking berbasis GPS, dan masih banyak lagi. Guna mewujudkan proses pendaratan yang presisi, X8 Mini juga dilengkapi kamera yang menghadap ke bawah. Dalam sekali pengisian, baterainya diklaim bisa tahan sampai sekitar 30 menit waktu mengudara.
FIMI X8 Mini kabarnya bakal segera dipasarkan mulai 18 April mendatang. Andai tertarik, konsumen dapat memesannya melalui situs seperti Banggood atau AliExpress dengan banderol Rp6,6 jutaan ($449).