Gojek secara bertahap terus melakukan penambahan fitur. Yang teranyar adalah fitur chat dengan sesama pengguna, lengkap dengan kemudahan berbagi saldo Go-Pay. Mekanisme ini dikenal dengan istilah peer-to-peer payment (p2p payment).
“Dengan fitur terbaru ini, para pelanggan bisa bertukar kabar dengan satu teman maupun beberapa teman sekaligus dengan cara membuat grup. Tidak perlu gonta-ganti aplikasi, kini dengan Gojek pengguna bisa pesan layanan transportasi, makanan, bayar di tempat, diskusi bersama hingga membayar secara patungan,” terang VP Corporate Communication Gojek Kristy Nelwan.
Selain bercakap-cakap melalui aplikasi, pengguna yang sudah melakukan verifikasi (mengunggah data diri) akan mendapatkan fasilitas pembayaran melalui aplikasi chat atau p2p payment. Ada dua fitur yakni “Bayar (Pay)” dan “Minta (Request)”. Dua Fitur ini bisa digunakan di dalam laman pesan personal maupun grup.
Sebenarnya sudah ada beberapa aplikasi e-money yang menawarkan kemampuan serupa. Salah satunya Netzme, yang sedari awal memang mengembangkan platform pembayaran berbasis media sosial. Dana juga telah melakukan langkah serupa, dengan melakukan integrasi ke aplikasi BBM.
“Masukan dan kebutuhan pelanggan selalu menjadi bahan pertimbangan penting kami dalam berinovasi. Harapannya, fitur baru ini dapat membuat pengalaman pelanggan semakin mulus dalam menggunakan layanan-layanan Gojek bersama dengan teman, keluarga atau kolega, serta tidak ribet saat patungan,” terang Kristy.
P2P payment untuk tingkatkan transaksi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa persaingan e-money di Indonesia cukup ketat. Go-Pay, Ovo, Dana dan beberapa pemain lain mencoba menggenjot pertumbuhan pengguna dengan berbagai penawaran menarik. Peluncuran fitur baru di aplikasi Gojek ini bisa jadi amunisi penting dalam memenangkan persaingan, dengan kemudahan p2p payment yang ditawarkan fungsionalitas Go-Pay semakin lengkap.
Inovasi p2p payment ini mungkin bukan hal baru, tapi bisa jadi memegang peran penting bagi Gojek untuk membawa pengalaman baru bagi penggunanya, utamanya dalam penggunaan Go-Pay. Di luar negeri Venmo dan Zelle menjadi contoh penyedia layanan p2p payment yang cukup berhasil mendapatkan pertumbuhan.
Di Indonesia sendiri berkirim uang melalui chat memang belum menjadi budaya, tapi bukan tidak mungkin menjadi budaya mengingat adopsi teknologi masyarakat perkotaan di Indonesia cukup tinggi.