Resmi meluncur hari ini (20/5), GrabBike siap bersaing langsung dengan layanan serupa Go-Jek yang menguasai market share di pasar transportasi berbasis ojek. Head of Marketing and Partnership GrabTaxi Kiki Rizky melayangkan ambisinya untuk meraup lebih banyak kue dengan memperkaya fitur-fitur yang ada.
“Kami ingin mengganti kebiasaan bertransportasi masyarakat di wilayah Asia Tenggara. Melalui GrabTaxi kami terus melakukan inovasi atas apa yang dibutuhkan dari tiap-tiap kota. Untuk kasus Jakarta, kami yakin peran GrabBike dapat menjadi salah satu solusinya. Jakarta menjadi kota ketiga setelah Ho Chi Minh dan Hanoi di Vietnam,” ucap Kiki Rizky saat ditemui oleh tim DailySocial siang tadi.
Sebagai langkah kampanye memperkenalkan pada masyarakat atas kehadiran mereka, ratusan pengemudi GrabBike melakukan konvoi di daerah Kuningan dan Setiabudi yang merupakan wilayah fokus operasional mereka saat ini. Para pengemudi GrabBike kemudian melakukan screening dan pendataan ulang kesiapan mereka. Skema screening dan pendataan ulang ini nampaknya akan rutin dilakukan guna mengidentifikasi status pengemudi.
“Setelah konvoi tadi kami melakukan pendataan ulang, kesiapan aplikasi, kelengkapan atribut, dan kelayakan kendaraan yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas layanan,” kata Kiki. Sayangnya, Kiki enggan menyebutkan secara spesifik berapa jumlah armada yang telah terdaftar saat ini. Kiki hanya menyebutkan bahwa kegiatan konvoi hari ini berjumlah sekitar 50% dari total armada mereka. Dalam pantauan tim kami, jumlah tersebut nampaknya mendekati angka 1000 armada.
GrabBike akan mengakhiri fase beta hingga akhir bulan ini dan tidak menutup kemungkinan untuk diperpanjang jika ada kesempatan untuk turut melayani jasa lain (pengiriman dokumen dan pemesanan makanan). Saat ini Kiki menyampaikan bahwa GrabBike fokus melayani antar jemput penumpang dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang diimplementasi dari sistem GrabTaxi.
Ketika ditanyakan perihal strateginya untuk melampaui kompetitor, Kiki hanya menjawab: “Just be better.”