Respons fans yang kurang antusias terhadap Hitman Absolution mendorong IO Interactive untuk kembali mengevaluasi keputusan mereka dalam penggunaan formula linear. Permainan terbarunya, hanya diberi judul Hitman, akhirnya kembali mengusung arahan ‘sandbox‘ ala Blood Money dengan skala lebih besar, dipadu twist menarik: game disajikan secara episodik.
Terdiri dari enam episode, Hitman dilepas pada bulan Maret 2016, dan ditutup oleh perburuan di Hokkaido Oktober silam. Baru pada akhir Januari 2017 kemarin publisher Square Enix meluncurkan Hitman: The Complete First Season yang berisi seluruh konten – kecuali konten eksklusif PS4 Sarajevo Six. Berbeda dari Blood Money dan permainan-permainan sebelumnya, komponen online terintegrasi dalam Hitman baru.
Contohnya integrasi elemen online di sana terdapat pada implementasi Elusive Targets, yaitu sejumlah misi yang mesti diselesaikan sebelum waktu habis. Jika gagal – entah karena kehabisan waktu atau sasaran berhasil melarikan diri – maka sang target menghilang selamanya. Fitur online lainnya meliputi Escalation Contracts, di mana Anda harus menyelesaikan tugas sesuai syarat yang ditentukan developer; hingga mode Contract antar-pemain.
Satu hal yang saya apresiasi ialah desain level permainan ini. Meski bukan game open-world, masing-masing lokasi Hitman diracik sangat indah dan layak untu dijelajahi. Dengan bereksplorasi, Anda bisa menemukan rahasia-rahasia di tempat itu dan cara buat mendekati target. Besarnya skala level dan melimpahnya konten memang bisa membuat pemain pemula kewalahan. Itulah sebabnya IO Interactive membubuhkan fitur bernama Opportunities.
Opportunities adalah skenario-skenario yang bisa Anda pilih untuk membungkam sasaran. Misalnya di map Sapienza: Agen 47 bisa menyelinap ke vila sasaran dengan menyamar sebagai juru masak atau tukang pengirim bunga, masing-masing membawa pemain melewati rute dan langkah-langkah berbeda; dan kadang, memberi kesempatan buat memperoleh informasi baru mengenai calon korban. Berkat penyajian seperti ini, satu level dapat dinikmati berkali-kali.
Developer memodifikasi sistem penyamaran di Hitman sehingga jadi lebih realistis. Saat Agen 47 mengenakan baju pelayan, body guard bersenjata tidak akan mencurigainya. Kendalanya, kepala pelayan bisa mengetahui bahwa ia bukanlah anggota stafnya, lalu 47 juga tidak diizinkan masuk ke area-area tertentu. Mencari solusi buat menyelesaikan misi ialah salah satu bagian paling mengasikkan dari permainan.
Ada banyak sekali cara buat membunuh sasaran. Anda bisa menggunakan peluru, racun, menjeratnya dengan kabel, atau merancang agar kematian target seolah-olah merupakan kecelakaan. Tentu saja, AI permainan sangat pintar buat mengetahui kejanggalan: seorang peneliti virus tidak mungkin membopong senapan tabur, dan penjaga gerbang biasa tak diperbolehkan berada di dalam ruang pribadi bos. Di beberapa tempat, penjaga juga akan melakukan penggeledahan sebelum mengizinkan 47 masuk ke zona tertentu.
Saya pribadi sangat menyukai faktor ketegangan yang IO Interactive tanam tanpa membuatnya terlalu menonjol. Saat target berhasil ditundukkan, misi baru berakhir setelah 47 sukses melarikan diri. Saat itu, tempo dari theme song akan bertambah cepat, membuat Anda jadi lebih buru-buru. Tapi jika terlalu tergesa-gesa, boleh jadi Anda tertangkap basah, atau menyebabkan wajah terekam kamera. Untuk mencetak skor tertinggi, 47 harus keluar dan masuk tanpa ketahuan.
Di notebook gaming MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, Hitman berjalan sangat lancar di setting detail ultra dengan resolusi full-HD – tak pernah turun di bawah 40 frame rate per detik. Karakter permainan tampak sangat detail dan pemandangan terlihat begitu indah. Saya tak bosan-bosannya melirik lipatan-lipatan di kemeja khas turis Itali yang dikenakan 47 di Sapienza, dan saya juga sangat menikmati adegan fashion show di Paris. Semua terpenuhi berkat ketangguhan hardware laptop dengan eye-tracking ini.
Hitman adalah game wajib bagi siapapun yang mengaku penggemar berat seri stealth action ini. Dengan gameplay penuh kebebasan ala Blood Money dipadu banyak sekali fitur baru, ia berhasil mengobati kekecewaan yang ditinggalkan oleh Absolution. Dan jika Anda kebetulan melewatkannya, The Complete First Season ialah cara terbaik buat menikmati salah satu kreasi digital terbaik IO Interactive.
–
Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.
Game dimainkan dari unit notebook MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070, RAM 16GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB dan HDD 1TB, serta dilengkapi teknologi eye-tracking Tobii Technology.