Gamelan Rilis Versi RC 1, Dengan Fitur Baru dan Perubahan Tampilan

Di acara FOWAB #3 Sabtu kemarin, Ari Prasetyo mengikuti sesi 10 by 10 dan mempresentasikan hasil karya dia, Gamelan. Gamelan yang merupakan MP3 player dan social media mashup buatan lokal ini dikembangkan menggunakan teknologi Adobe AIR.

Dengan tag line ‘The Social Music Station’, pengguna Gamelan tidak hanya bisa mendengarkan lagu, tetapi Anda juga bisa melihat foto dari pemusik yang lagunya sedang diputar, kemudian bisa melakukan tweet dengan tagar nowplaying dan berbagai fitur lain.

Saat ini Gamelan telah masuk dalam versi release candidate 1 (RC 1), jika sebelumnya DailySocial pernah membahas Gamelan versi Alpha 10.4, di versi RC 1 ini perubahan yang paling kelihatan adalah pada UI, kemudian beberapa fitur baru lain seperti yang dijelaskan Ari adalah unduh lagu hasil rekomendasi, Google Map untuk menampilkan lokasi penampilan si artis, data audio (tempo, loudness, key), pengguna bisa menambahkan RSS feed sendiri, serta editable tweet untuk fitur #nowplaying.

Gamelan mengambil berbagai API antara lain dari Last.fm, yang merupakan API paling utama dan paling pertama, kemudian ada EchoNest, untuk lirik menggunakan API ChartLyrics, kemudian menggunakan API dari Twitter, Flickr, dan Google Map. Selain itu Gamelan juga mengambil RSS dari berbagai blog musik, termasuk dari berbagai blog lokal. Seperti yang pernah juga ditulis oleh DailySocial, Gamelan juga merencanakan untuk menggunakan API dari Tonehighway.

Meski masih ada bug, karena masih dalam taraf versi RC1, namun harus saya akui, untuk urusan UI saya jauh lebih suka dengan tampilan Gamelan RC 1 ini, ada drop-down menu yang jika di klik akan memunculkan berbagai pilihan menu seperti tab untuk melihat foto, berita, jadwal, RSS, lirik serta rekomendasi band/pemusik yang mirip atau mempunyai ‘aliran’ yang sama dengan musik yang sedang didengarkan.

Sayangnya fitur untuk mengganti skin atau tampilan latar belakang yang pernah saya dengar akan ditambahkan pada Gamelan tidak/belum tersedia, padahal ini menarik, apalagi untuk band/pemusik lokal atau yang berada di sidestream, selain mengenalkan lagu mereka juga bisa mengenalkan kaver album, poster atau artwork yang biasanya terdpat dalam album mereka.

Untuk fitur rekomendasi, pengguna kini tidak hanya bisa melihat tampilan ikon berbagai band/pemusik yang interaktif, tetapi jika Anda melakukan klik atas band/pemusik yang ada, selain muncul keterangan tentang pemusik tersebut akan ada tab untuk melakukan unduhan lagu.

Dan untuk masalah unduh lagu ini, Ari menjelaskan bahwa, Gamelan menyediakan informasi tautan yang didapatkan dari EchoNest, jadi Gamelan hanya memberikan pintasan tautan untuk pengguna Gamelan, dan dalam dokumentasi API bagi para pengembang, hal itu seharusnya tidak menjadi masalah.

Untuk versi RC 1 ini, fitur Library masih belum bisa digunakan, karena masih terdapat banyak bug. Nantinya fitur ini bisa menyimpan data semua musik yang pernah diputar di Gamelan, fungsinya untuk memudahkan pembuatan daftar lagu, Ari mencontohkan “misalnya mencari musik berdasarkan tempo, genre, atau playcount“.

Sebagai sebuah startup, Gamelan juga tidak lepas dari rencana monetisasi, meski belum terlalu jelas mengenai strateginya, karena Gamelan dikerjakan berdasarkan passion Ari ke musik dan coding, namun tekanan untuk membuat strategi monetisasi justru datang dari luar. Beberapa ide untuk monetisasi Gamelan antara lain:

1. Pemasangan konten promosional di Gamelan. Mungkin banyak yang masih belum familiar dengan platform Adobe AIR. Gamelan,  secara data, sebenarnya bisa dibilang sebagai sebuah web app. Bedanya aplikasi ini tidak dijalankan dengan cara mengakses sebuah URL, tapi meng-klik sebuah ikon di desktop. Jadi kita bisa memasang banner atau bentuk-bentuk konten promosi online lainnya di Gamelan dengan cara yang sama kita memasangnya di website. Target kita untuk ini tentu saja industri musik dan hiburan.

2. Konsinyasi dengan para jasa penjualan musik online dan jasa pemesanan tiket acara musik online. Kita berharap Gamelan bisa memiliki semacam iTunes Store, dimana pengguna bisa langsung membeli musik dan mengunduhnya via Gamelan. Pengguna juga bisa melihat jadwal acara musik dan langsung memesan tiketnya juga dari Gamelan.

Selain itu Ari juga berharap bahwa ia bisa mendapatkan dana untuk menyelesaikan aplikasi Gamelan sampai benar-benar solid.

Rencana kedepan dari Gamelan akan berkonsentrasi pada masalah debugging, kemungkinan tidak akan menambah fitur baru dan tidak melakukan perubahan pada UI, kalau pun ada, Ari menjelaskan, “kalau ada perubahan mungkin penambahan button atau ikon”.

Dan untuk rencana perkembangan di luar aplikasinya sendiri, Ari menambahkan, “ada beberapa persiapan yang sedang dilakukan untuk mendukung versi rilis, antara lain dedicated website untuk Gamelan, fitur autoupdate, feed data (misalnya : data banner untuk ditampilkan di Gamelan, berita update Gamelan, dll).

Setahu saya awalnya Gamelan dibuat dengan menu bahasa Indonesia, dan ini menyisakan satu pertanyaan yang masih terlintas dikepala saya, kenapa Gamelan RC 1 ini semua keterangan menu menggunakan bahasa Inggris? Apakah istilah bahasa Indonesia untuk pemutar musik digital kurang pas, misalnya ‘telusur’ untuk ‘browse’, atau bisa jadi Gamelan versi rilis resmi direncanakan untuk pengguna global tidak hanya lokal.

Sambil kita tunggu rilis resmi dari Gamelan, bagi Anda yang tertarik untuk mengunduh Gamelan RC 1 bisa menuju tautan berikut. Dan jangan lupa untuk memberikan pendapat, usulan dan kritik untuk Gamelan pada kolom komentar.

4 thoughts on “Gamelan Rilis Versi RC 1, Dengan Fitur Baru dan Perubahan Tampilan

Leave a Reply

Your email address will not be published.