Para gamer China akhirnya bisa memainkan Asphalt 9: Legends. Bekerja sama dengan Alibaba Digital Media & Entertainment Group, Gameloft akan meluncurkan game terbaru Asphalt itu pada 8 Agustus di App Store dan pada 15 Agustus untuk Play Store.
“Kami sangat senang untuk mendukung peluncuran Asphalt 9: Legends di China dan memberikan kesempatan pada gamer China untuk menjadi legenda di game balap paling populer di dunia,” kata Simon Shi, General Manager Alibaba Interactive Entertainment di rilis yang kami terima.
“Sebagai merek yang inovatif, kemitraan ini menunjukkan dedikasi kami untuk menghadirkan pengalaman terbaik bagi ratusan juta pemain game mobile di China.”
Asphalt 9: Legends menawarkan banyak mobil, termasuk 65 mobil super dan hyper. Game ini juga memiliki berbagai mobil mewah seperti McLaren P1, Lamborghini Terzo Millenio, dan Bugatti Chiron.
Secara global, Asphalt 9: Legends pertama kali diluncurkan pada 2018. Game ini sangat populer di kalangan gamer mobile. Hal ini terbukti dari banyaknya orang yang mengunduh game itu tak lama setelah ia diluncurkan. Dalam waktu kurang dari satu minggu, game ini telah diunduh sebanyak empat juta kali.
Tidak hanya itu, pada Mei lalu, Gameloft menggandeng Xiaomi Black Shark untuk mengadakan turnamen Asphalt Esports Series. Sayangnya, turnamen itu hanya bisa diikuti oleh pemain dari 9 negara, yaitu Amerika Serikat, India, Inggris raya, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Perancis, dan Spanyol. Alasannya karena negara-negara itu memiliki peringkat paling tinggi di Asphalt 9: Legends.
Pasar gaming dan esports di China
Sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia — lebih dari 1,3 miliar orang — China menjadi pasar yang menarik bagi banyak perusahaan, termasuk developer game. Sayangnya, regulasi dari pemerintah pun ketat.
Untuk bisa meluncurkan game di China, perusahaan harus memiliki entitas lokal. Tidak hanya itu, mereka juga kemudian harus mendapatkan lisensi dari pemerintah, menurut E-Link Entertainment.
Proses pembuatan perusahaan di China biasanya memakan waktu yang tidak sebentar. Itulah kenapa banyak developer yang akhirnya memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk merilis game buatannya di China. Dalam kasus ini, Gameloft memilih Alibaba.
Meskipun Alibaba dikenal sebagai perusahaan ecommerce, mereka juga memiliki divisi digital dan entertainment. Menurut Motley Fool, alasannya adalah karena Alibaba ingin bisa bersaing dengan dua perusahaan teknologi raksasa China lainnya, Baidu yang dikenal dengan mesin pencarinya dan Tencent, konglomerasi yang bergerak di berbagai layanan, termasuk game.
Sampai saat ini, divisi digital Alibaba juga masih merugi. Namun, potensi pasar gaming dan esports di China memang sangat besar. Menurut data Statista, jumlah mobile gamers di China mencapai 586 juta orang.
Angka ini terus naik dari tahun 2010, meski seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah, tren peningkatan mobile gamer di China mulai melambat dalam beberapa tahun belakangan.
Sumber: Statista
Pasar esports di China juga tidak kalah besar. Mennurut laporan IHS Markit, 57 persen dari total penonton esports berasal dari China dengan total durasi menonton mencapai 3,5 miliar jam pada tahun 2018.
“Populasi yang besar dan padat di China membuat industri hiburan menjadi sangat berbeda dari industri di Amerika Serikat dan Eropa,” kata Associate Vice-President, IDC, Antonio Wang, dikutip dari SCMP.
“Hiburan elektronik, seperti PC atau perangkat mobile, jauh lebih populer di China. Kebanyakan gamer juga merupakan generasi digital native, yang terbiasa bermain game di smartphone mereka dan menonton turnamen esports.”
EDward Gaming (EDG) adalah salah satu tim League of Legends yang populer di China. Mereka menyebutkan, setiap sesi live-streaming, jumlah penonton mereka bisa mencapai 800 ribu orang. Tidak hanya itu, para penonton juga terkadang tidak segan untuk memberikan hadiah pada para anggota tim.
“Kami sering mendapatkan hadiah dari pendukung kami, seperti mainan, pakaian, figurine, dan bahkan bunga,” kata Ming “clearlove7” Kai, salah satu anggota EDG, lapor SCMP.
Semua ini menunjukkan besarnya potensi pasar gaming dan esports di China. Tidak heran jika Gameloft mau menggandeng Alibaba untuk bisa masuk ke pasar negara dengan populasi terbanyak ini.
Sumber: Motley Fool, South Morning China Post, E-Link Entertainment