Garena Umumkan Free Fire Master League Season 1

Kisah kesuksesan game Free Fire diterima oleh masyarakat Indonesia mungkin sudah jadi kisah yang banyak diketahui oleh banyak orang. Tak heran, game ini memang bisa dibilang salah satu game mobile dengan kemudahan akses yang paling tinggi bagi masyarakat Indonesia. Ini juga menjadi opini salah satu pengamat yang diungkap lewat situs Gamasutra. Ia mengatakan bahwa 2 dari 4 faktor kesuksesan Free Fire di Asia Tenggara adalah soal akses, yaitu karena bisa dimainkan pada smartphone kelas low-end dan gameplay Free Fire yang sifatnya super kasual.

Menanggapi hal tersebut, penerbit Free Fire di Indonesia, Garena, mengumumkan rencana mereka untuk semakin mengembangkan lagi Free Fire di Indonesia. Dalam sebuah acara konfrensi pers yang diadakan di CGV Pacific Place, Jakarta, Garena menyebut bahwa salah satu strategi mereka adalah gelaran Free Fire Master League Season 1 (FFML S1).

Bukan hanya itu saja, Garena juga mengumumkan beberapa struktur kompetisi esports yang tertata lebih rapih. Selain dari FFML, nantinya esports Free Fire di Indonesia akan hadir dengan beberapa kelas, mulai dari kelas komunitas, amatir, dan profesional.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Christian Wihananto Produser Garena Free Fire mengatakan. “Kita sangat sadar bahwa jumlah pemuda Indonesia yang berminat dan berbakat di dunia game semakin meningkat. Melalui agenda turnamen esports 2020, kita harapkan dapat menjadi wadah bagi para pemuda ini agar dapat menjadi atlet esports yang melahirkan lebih banyak prestasi untuk bangsa. Selain mendukung turnamen berjenjang dari tingkat komunitas hingga profesional, di awal tahun ini kita juga mewadahi para tim profesional untuk meningkatkan strategi serta konsistensi permainan melalui Free Fire Master League Season I.”

Esports juga merupakan salah satu strategi kami untuk memberi kembali kepada komunitas. Selama ini, kami sudah sangat dicintai oleh gamers Indonesia, dengan besarnya penerimaan mereka terhadap Free Fire. Lewat esports, kami ingin membuat Free Fire jadi punya nilai lebih bagi para pemainnya. Maka dari itu yang kami lakukan adalah dengan membuat ekosistem. Harapannya supaya main Free Fire bisa jadi karir, jadi game ini bisa memberi kontribusi positif kepada masyarakat, dan juga agar kami bisa memberikan kebanggaan untuk Indonesia lewat Free Fire.” Lanjutnya dalam sebuah sesi tanya jawab bersama awak media.

Free Fire Master League Season 1 diikuti oleh 24 tim profesional dengan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,2 miliar. Berikut daftar tim yang mengikuti Free Fire Master League:

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
22 Organisasi esports dan 24 tim peserta Free Fire Master League Season 1. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono
  1. Aerowolf
  2. Alter Ego ZET
  3. Aura Esports
  4. Bigetron Magix
  5. BOOM Cerberus
  6. Boss Esports
  7. Dranix Dauntless
  8. Dranix Vendetta
  9. DG Esports
  10. EVOS Esports
  11. First Raiders
  12. GGWP.ID Soekarno
  13. Island of Gods
  14. Louvre Esports
  15. ONIC Elysium
  16. ONiC Olympus
  17. Recca Esports
  18. Rosugo Esports
  19. RRQ HADES
  20. Star8 Esports
  21. Team Elvo
  22. The Pillars Claymore
  23. Siren Esports
  24. XCN Esports

Nantinya 6 tim teratas akan menerima tiket untuk langsung melaju ke babak Grand Final Free Fire Indonesia Master 2020 Spring, pertandingan kasta tertinggi di skena kompetisi Free Fire.

Pertandingan Free Fire Master League akan dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 19:00 – 22:00 WIB. Pertandingan akan diselenggarakan mulai dari tanggal 14 Januari sampai 14 Februari 2020 secara offline, yang ditayangkan lewat secara livestream di akun Youtube Garena Free Fire Indonesia.

Kehadiran liga terstuktur tetap menjadi sesuatu kebutuhan terpenting di dalam ekosistem esports. Apa yang dilakukan Garena lewat Free Fire Master League adalah sesuatu yang diharapkan bisa memberikan dampak positif kepada ekosistem esports Free Fire. Namun bagaimana struktur atau sistem liga yang digunakan Garena pada FFML? Hasil wawancara Hybrid dengan Christian Wihananto membahas sistem liga FFML S1 akan kami jabarkan pada artikel berikutnya.