GiftCard Indonesia Peroleh Pendanaan Seri A Senilai $2 Juta

Ilustrasi Gift Card / Shutterstock

GiftCard Indonesia (GCI) mengumumkan perolehan pendanaan Seri A senilai $2 juta atau sekitar Rp 24 miliar dari grup investor yang dipimpin oleh Sovereign’s Capital yang berbasis di Amerika Serikat. Selain Sovereign’s Capital, investor yang ikut terlibat dalam putaran pendanaan iniĀ adalah Lippo Digital Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), dan RMK Ventures. Pendanaan ini akan digunakan mengakselerasi pertumbuhan GiftCard Indonesia, termasuk memasuki pasar B2C.

GCI didirikan tahun 2012 di bawah naungan PT Aksi Visitama dan baru-baru ini meluncurkan TaDa! card yang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Grup ini juga memiliki Fokado yang lebih fokus ke pasar premium gift. GCI mendapatkan suntikan baru ketika Ronald Ishak, yang pernah terlibat mendirikan Domikado, Doku, dan Tasterous, bergabung menjadi CTO.

Pendiri GCI Antonius Taufan dalam rilis persnya mengatakan, “Misi kami untuk menyediakan solusi end-to-end untuk ekosistem gift card di Indonesia dan berekspansi dengan menambah produk dan layanan baru di industri pemberian hadiah (gifting). Putaran pendanaan Seri A kali ini memberi kami dorongan untuk terus maju dengan strategi yang kami miliki dan realisasi tujuan kami.”

Setelah perolehan kali ini, GCI akan meneruskan ekspansi regionalnya dan merekrut talenta terbaik di bidang teknologi dan pemasaran. Saat ini mereka telah memilih lebih dari 100 konsumen korporasi, termasuk di antaranya adalah Astra International, Reckitt Benckiser, BRI Prioritas, AXA Mandiri, Allianz, Fuji Xerox, NET Media TV, Acer, Toluna Hongkong Ltd., dan Grass Roots Singapore.

Managing Principal Sovereign’s Capital Luke Roush berkomentar, “Kami percaya dengan kepemimpinan dalam perusahaan dan nilai-nilai yang dibawa investor (untuk GCI). Ini (gift industry) adalah sektor yang telah berkembang secara global, dan baru mencapai titik persimpangan di Indonesia. Segmen prabayar masih belum banyak dijamah, dan GCI bisa mendorong pengembangan (sektor ini) melalui penggunaan teknologi dan pengetahuan soal pasar lokal yang kuat.”

Steve Patuwo dari Lippo Digital Ventures menambahkan, “Ekosistem digital Indonesia telah mencapai titik kritis dan Lippo sangat senang bermitra dengan GCI. Kami berniat secara bersama-sama bersinergi melalui Hypermart, Matahari, Lippo Malls, dan bisnis lain untuk mengakselerasi pertumbuhan dan mempersolid dominasi pasar GCI.”

Leave a Reply

Your email address will not be published.