Saya pikir memang Google sedang sangat produktif akhir-akhir ini, fitur demi fitur dirilis, dan launching beberapa produk baru pun disikat di awal 2009 ini. Setelah membawa Gmail ke versi Offline, Google Earth ke dalam lautan, kini Google Mobile Maps melakukan hat-trick dengan merilis satu lagi layanan informasi dan kali ini berbasis lokasi yang dinamakan Google Latitude. Latitude ini berfungsi untuk melacak keberadaan anda atau kerabat anda dan mendisplay informasi tersebut lewat peta interaktif. Lewat Latitude, pengguna diijinkan berbagi informasi lokasi tempat anda berada dengan rekan-rekan anda, dan anda diberikan 2 opsi untuk update : secara otomatis lewat telepon seluler anda, atau melalui input manual via web. Mungkin hampir mirip dengan Brightkite, namun lebih dilengkapi dengan peta interaktif.
Aplikasi berbasis lokasi seperti ini memang sedang booming di Amerika, pengguna layanan seperti Brightkite dan Dopplr juga meningkat tajam selama 6 bulan belakangan. Lalu bagaimana di Indonesia? Mungkinkah oh mungkinkah? Ya, memang sudah lama saya terobsesi dengan layanan web berbasis lokasi terutama pengaplikasiannya di Indonesia. Prospek sepertinya lumayan bagus, namun nampaknya belum ada pengembangan yang berarti. Ada yang berminat? 😀
Mungkin perkembangan di Indonesia ga begitu cepat, dilihat dari kondisi dan lifestyle persentase mobile internet masih cenderung ‘terbatas’ (soal varian devidenya, segi ekonomisnya, koneksi internetnya ) Walaupun mobile, aktivitasnya sebatas chat via hp, email, facebook, dan belakangan micro blogging.
Karena Latitude dikembangkan untuk Android (T Mobile G1), iPhone, iPod touch, BB, Windows Mobile 5.0, Nokia Smartphones, Other Java Enable. Beruntunglah orang2 di Indonesia yang punya gadget seperti itu 🙂
Untuk iPhone sendiri, mungkin alternatif lain dari mobile Brightkite, Fire Eagle, dan Nearby. Mungkin karena milik Google, popularitas Latitude jadi sangat berpengaruh.
Mungkin perkembangan di Indonesia ga begitu cepat, dilihat dari kondisi dan lifestyle persentase mobile internet masih cenderung ‘terbatas’ (soal varian devidenya, segi ekonomisnya, koneksi internetnya ) Walaupun mobile, aktivitasnya sebatas chat via hp, email, facebook, dan belakangan micro blogging.
Karena Latitude dikembangkan untuk Android (T Mobile G1), iPhone, iPod touch, BB, Windows Mobile 5.0, Nokia Smartphones, Other Java Enable. Beruntunglah orang2 di Indonesia yang punya gadget seperti itu 🙂
Untuk iPhone sendiri, mungkin alternatif lain dari mobile Brightkite, Fire Eagle, dan Nearby. Mungkin karena milik Google, popularitas Latitude jadi sangat berpengaruh.
@iiiccchhhaaa mungkin bisa lebih fleksibel jika menggunakan layanan lokal seperti DetikMaps yang dikembangkan oleh Detik, bekerja sama dengan provider telepon seluler lokal sehingga penggunaan jaringannye lebih efisien. Sayangnya, DetikMaps sendiri kurang /lambat dikembangkan, padahal konsepnya sudah sangat bagus sekali dimana user juga bisa menaruh konten di dalam peta secara cuma-cuma (User Generated Content).
Kemarin sempat ngobrol2 sedikit sama salah satu founder Detik, DetikMaps itu salah satu layanan Detik yang paling “terbuka” untuk development dan menurut tips dari salah satu staff Detik, ke depannya juga akan dikembangkan platform untuk Developer (API).
Kita tunggu saja cha 😉
@iiiccchhhaaa mungkin bisa lebih fleksibel jika menggunakan layanan lokal seperti DetikMaps yang dikembangkan oleh Detik, bekerja sama dengan provider telepon seluler lokal sehingga penggunaan jaringannye lebih efisien. Sayangnya, DetikMaps sendiri kurang /lambat dikembangkan, padahal konsepnya sudah sangat bagus sekali dimana user juga bisa menaruh konten di dalam peta secara cuma-cuma (User Generated Content).
Kemarin sempat ngobrol2 sedikit sama salah satu founder Detik, DetikMaps itu salah satu layanan Detik yang paling “terbuka” untuk development dan menurut tips dari salah satu staff Detik, ke depannya juga akan dikembangkan platform untuk Developer (API).
Kita tunggu saja cha 😉
ohya, barusan coba Latitude via iGoogle.
selamat mencoba 🙂
ohya, barusan coba Latitude via iGoogle.
selamat mencoba 🙂
wah.. keren tuh..
yah minimal locationnya lebih pas klo org Indonesia yang bikin kali yaa…
via iGoogle, Search “Tangerang” ga ketemu.. ternyata adanya “Tanggerang” dan “Djakarta”
old skul sekali lafalan Djakarta…
wah.. keren tuh..
yah minimal locationnya lebih pas klo org Indonesia yang bikin kali yaa…
via iGoogle, Search “Tangerang” ga ketemu.. ternyata adanya “Tanggerang” dan “Djakarta”
old skul sekali lafalan Djakarta…
@iiiccchhhaaa iya kan yang dipake ejaan sana .. yah, semoga Detik cepat2 menyelesaikan API untuk DetikMaps deh 😉
@iiiccchhhaaa iya kan yang dipake ejaan sana .. yah, semoga Detik cepat2 menyelesaikan API untuk DetikMaps deh 😉
Kemarin sudah mencoba Google Latitude. Bakal seru deh kayanya. Tapi aku rada deg-degan sama
1. privasi terganggu. Terutama ketika ibuku yang juga lumayan melek teknologi tau aku dimana, di saat aku ga ngaku aku ada dimana. Kena marah 😀
2. Peta untuk Indonesia masih kurang detil, cari kabupaten Sidoarjo aja lumayan sulit, apalagi cari jalan rumahku. hehehehe..
Brightkite, fire eagle, latitude, dopplr bakal lebih seru kalau petanya lebih teliti ya. Omong2 petanya Yahoo kadang lebih teliti daripada petanya google loh. Sidoarjo dan Surabaya sudah pakai ejaan baru 😀
Btw, share sama aku yuk 😀 aku manually update sih 😀
Kemarin sudah mencoba Google Latitude. Bakal seru deh kayanya. Tapi aku rada deg-degan sama
1. privasi terganggu. Terutama ketika ibuku yang juga lumayan melek teknologi tau aku dimana, di saat aku ga ngaku aku ada dimana. Kena marah 😀
2. Peta untuk Indonesia masih kurang detil, cari kabupaten Sidoarjo aja lumayan sulit, apalagi cari jalan rumahku. hehehehe..
Brightkite, fire eagle, latitude, dopplr bakal lebih seru kalau petanya lebih teliti ya. Omong2 petanya Yahoo kadang lebih teliti daripada petanya google loh. Sidoarjo dan Surabaya sudah pakai ejaan baru 😀
Btw, share sama aku yuk 😀 aku manually update sih 😀