Perangi Berita Palsu, Google Mulai Tampilkan Hasil Pencarian Data Dalam Bentuk Tabel

Pada bulan Maret lalu, Google mengumumkan sebuah inisiatif baru untuk mendukung industri media dengan memerangi berita palsu dan mendukung ekosistem jurnalisme di bawah payung baru bernama Google News Initiative. Dan masih dengan misi yang sama, kali ini Google ingin memperkuat perannya dalam mendistribusikan data dari penerbit yang sahih dengan meluncurkan fitur baru berupa tabel data yang akan tampil tepat di bagian atas hasil pencarian.

Sebelum pembaruan ini, data hanya ditampilkan dalam bentuk deskripsi teks yang dimulai di bagian atas halaman yang tersedia. Sekarang, selain layout yang berbentuk tabel, pengguna juga bisa langsung membuka halaman penuh di mana tautannya terletak di bagian bawah grafik.

“Data jurnalisme ada dalam banyak bentuk, dan tidak selalu jelas bahwa ada data yang berpotensi bermanfaat di dalam dokumen atau cerita itu hanya berdasarkan headline,” tulis Simon Rogers dari Google News Lab. “Tidak mudah bagi Google Search untuk mendeteksi dan memahami tabel data untuk memunculkan hasil yang paling relevan.”

Agar tampil dalam bentuk tabel seperti itu, pengelola situs harus menambahkan data terstruktur tambahan ke kumpulan data untuk membantu Google mengidentifikasi tabel lalu menampilkannya dalam hasil pencarian. Namun karena fitur ini masih dalam penyempurnaan, maka belum semua dataset terbaca oleh mesin pencari.

Berikut adalah beberapa format yang dianggap sebagai dataset oleh Google:

  • Sebuah tabel atau file CSV dengan beberapa data
  • Kumpulan tabel terorganisir
  • File dalam format kepemilikan yang berisi data
  • Kumpulan file yang bersama-sama membentuk beberapa kumpulan data yang bermakna
  • Gambar yang menangkap data
  • File yang berkaitan dengan mesin pembelajaran, seperti parameter terlatih atau definisi struktur jaringan syaraf
  • Apa pun yang terlihat seperti kumpulan data

Anggarkan $300 Juta Selama Tiga Tahun

Bagi banyak perusahaan teknologi berbasis digital, termasuk Google, memerangi berita palsu merupakan salah satu prioritas sekarang dan masa depan. Google secara aktif dan serius memandang hal ini sebagai sebuah masalah bagi masa depan di ekosistemnya yang banyak bersentuhan dengan internet.

Hal itu menjadi salah satu dari tiga tujuan utama dalam program Google News Initiative. Tujuan yang pertama adalah mengedepankan jurnalisme yang akurat sembari melawan informasi palsu, terutama saat munculnya berita yang sedang panas atau acara tertentu yang jadi pusat perhatian dunia. Kedua, membantu situs berita terus tumbuh dari perspektif bisnis dan ketiga membuat alat-alat baru untuk membantu wartawan melaksanakan tugas.

Google sangat serius mendukung tercapainya tujuan ini, dan telah berjanji untuk menginvestasikan $300 juta selama tiga tahun ke depan.

Sumber berita Google dan gambar header Thedrum.