Ini Cara GrabTaxi Goda Pasar Se-Asia Tenggara

Kehadiran GrabTaxi di Indonesia tentu menambah satu lagi layanan pemesanan taksi yang kini semakin mudah dilakukan lewat ranah online, terlebih dengan perangkat mobile. GrabTaxi yang mengandalkan layanan pesan taksi secara langsung kepada pengemudi menjadi aplikasi yang memiliki daya saing tinggi terhadap beberapa aplikasi pemesanan taksi yang sebelumnya telah hadir di Indonesia. Seperti apa keunggulan yang dimilikinya dan bagaimana cara kerjanya?

GrabTaxi bekerja dengan sistem pencocokkan lokasi pemesan yang nantinya, secara otomatis akan memberikan pesanan kepada taksi yang terdekat dengan lokasi pemesan. Sistem ini diyakini oleh GrabTaxi akan mampu memberikan pesanan taksi yang cepat karena prosesnya langsung ditujukan kepada supir taksi. Selain itu, GrabTaxi juga bisa memberikan kisaran biaya argo taksi dari tujuan yang dimasukkan.

Lewat cara kerjanya itu tentu mendatangkan rasa penasaran seperti apa sistem yang dijalankan GrabTaxi dalam menjamin kecepatan pemesanan taksi yang ditawarkan. Dalam acara peluncurannya yang diadakan di Jakarta pekan lalu, kami sempat bertanya kepada beberapa supir taksi yang diketahui telah bekerja sama dengan GrabTaxi.

Menurut informasi yang kami peroleh, sistem pemesanan taksi ini serupa dengan sistem seperti biasanya, namun yang membedakan ialah setiap sopir taksi yang telah bekerja sama akan dibekali dengan perangkat smartphone yang telah terhubung langsung dengan aplikasi dan layanan GrabTaxi. Setelah menerima pesanan, tentu sang sopir taksi yang menentukan apakah ingin mengambil pesanan atau tidak pada aplikasi tersebut.

Untuk menjaring rekanan taksi, perwakilan GrabTaxi juga diketahui telah menyebar sejumlah brosur di tiap-tiap pangkalan taksi, yang berisi penawaran kerja sama yang bisa diambil oleh setiap sopir. Bagi sopir yang tertarik bisa melakukan pendaftaran dan ikut pelatihan singkat. Sejauh ini, menurut informasi yang kami dapatkan GrabTaxi telah bermitra dengan sejumlah armada taksi dari beberapa penyedia layanan taksi seperti Putra, Express, dan juga Gamya.

Dengan sistem yang sedemikian rupa, tentu tingkat jaminan keamanan juga patut diperhatikan mengingat layanan GrabTaxi berkaitan dengan layanan publik secara luas. Dalam hal ini, GrabTaxi juga memberikan jaminan keamanan yang beragam. Saya melihat ada dua poin yang menarik, pertama fitur Share My Ride yang disematkan dalam aplikasi dan kedua policy tegas yang diterapkan GrabTaxi.

Fitur Share My Ride memiliki fungsi yang sangat berguna. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan informasi tentang taksi yang dipesannya lengkap dengan nama pengemudi, tujuan, nomor taksi, hingga pantauan perjalanan kepada teman ataupun keluarga secara real time. Melalui fitur ini, GrabTaxi menjaminkan kenyamanan dan keamanan apabila dalam perjalanan terjadi tindak kriminal, maka kerabat pemesan dapat mengetahui identitas taksi yang dinaiki oleh pemesan. Jika terdengar familiar, fitur ini juga terdapat pada aplikasi Naksi yang beberapa waktu lalu baru meluncur di iOS.

Sama halnya dengan kebijakan yang diterapkan oleh GrabTaxi. Lewat peraturan tegas yang diterapkan, pihak GrabTaxi mengklaim akan menindaklanjuti setiap kejadian yang tak diinginkan yang dilakukan oleh pengemudi taksi jika diketahui telah melanggar peraturan. “Begitu salah satu penumpang kami terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan, kami langsung menindaklanjuti secara tegas laporan tersebut. Kami akan langsung memutus kerja sama dengan pengemudi ketika mereka melanggar peraturan kami,” ungkap tegas Anthony Tan, founder GrabTaxi di sela-sela acara peluncuran.

Dengan dua poin tadi, sah saja jika GrabTaxi bisa dikatakan cukup serius dalam memberikan pelayanan publik berupa layanan pemesanan taksi secara online. Selain faktor kemudahan memesan, GrabTaxi juga concern terhadap kenyamanan dan keamanan penumpang. Mungkin saja hal ini pula yang menyebabkan layanan GrabTaxi cukup diterima baik di pasaran.

Saat ini, GrabTaxi telah berhasil bercokol di enam negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, dengan jumlah rekanan supir taksi mencapai lebih dari 25 ribu di seantero Asia Tenggara. Masuk pasar Indonesia, startup yang berasal dari Malaysia itu kini tengah berupaya untuk memperbanyak jumlah rekanan armada taksi di Jakarta serta melengkapi personilnya di sisi manajemen dan customer support.

Leave a Reply

Your email address will not be published.