Grup Lippo kembali memperluas segmen bisnis digitalnya secara agresif. Hari ini (22/3) Grup Lippo mengumumkan kehadiran layanan e-commerce Business to Business (B2B) dan Business to Government (B2G) bernama Mbiz di Jakarta. Mbiz sendiri saat ini masih dalam tahap beta meski sudah bisa diakses oleh publik.
Mbiz didirikan Grup Lippo sebagai solusi proses pengadaan barang secara online bagi perusahaan dan instansi pemerintah dengan layanan yang dapat disesuaikan menurut kebutuhan masing-masing.
Mbiz adalah layanan berbasis e-commerce kedua dari Grup Lippo yang sebelumnya telah meluncurkan layanan e-commerce B2C MatahariMall pada September 2015 silam. Pun begitu, jumlah investasi yang dikeluarkan Grup Lippo untuk Mbiz tidak diungkapkan.
CEO Lippo Digital Group Adrian Suherman mengatakan, “Sejak kuartal tiga 2015, Mbiz telah mulai memberikan layanan untuk unit bisnis Lippo. Dengan inisiatif ini, Lippo turut membangun ekosistem digital di mana para mitra tidak hanya menjual ke konsumen ritel tetapi juga perusahaan dan instansi pemerintah.”
Operasional Mbiz sendiri saat ini dipimpin oleh dua orang co-founder, yakni Ryn Hermawan dan Andrew Mawikere. Sementara itu Adrian Suherman dan Arnold Sebastian Egg berperan sebagai Supervisory Board Mbiz.
Sebelum bergabung dengan Mbiz, Ryn sendiri telah mengecap pengalaman berkecimpung di industri digital bersama DHL Express Indonesia dan FedEx. Sedangkan Andrew memiliki latar belakang karier di finansial bersama J.P Morgan.
Andrew menyebutkan bahwa saat ini dalam platform Mbiz sudah tersedia sepuluh kategori, di antaranya adalah IT, peralatan tulis, peralatan industri, hingga groceries.
Sehubungan dengan kondisi Mbiz yang masih berada dalam tahap beta, untuk tahun 2016 ini fokus Mbiz adalah pengembangan sistem dan juga menambah jumlah produk dan kategori yang disediakan. Selain itu, Mbiz juga dalam proses penjajakan sebagai vendor untuk proyek e-katalog pemerintah Indonesia untuk institusi pemerintah.
“Kami memberikan kemudahan [untuk perusahaan dan pemerintah] di antaranya, transaksi dapat dilakukan kapan dan di mana saja, digital approval melalu email [untuk supervisor], e-invoice dan faktur pajak elektronik yang keseluruhan transaksinya tersimpan di web untuk audit dan keperluan lainnya. Kami berharap […] dapat membangun proses procurement yang transparan, nyaman, serta bisnis yang berkelaanjutan dengan berbagai pihak,” tutup Ryn.