BerryBenka, ecommerce fashion khusus perempuan, hari ini (4/6) resmi merilis sayap bisnis barunya dengan meluncurkan fashion e-commerce muslim Hijabenka. Hijabenka akan menyediakan kebutuhan busana muslim yang bergaya fresh dan fashionable.
Ragam busana muslim yang ditawarkan beragam, mulai dari pakaian bergaya basic seperti atasan, dress, rok, tunik, hingga scarf dan aksesoris.
Setelah mendapatkan pendanaan seri B beberapa waktu lalu, BerryBenka memang telah merencanakan untuk memperluas kategori fashion. Tak tanggung-tanggung, yakni dengan menggarap pasar busana muslim dalam sebuah situs tersendiri, bukan sekadar menjadi sub kategori dalam situs utama.
Sebelum diluncurkan hari ini, Hijabenka emang telah hadir selama satu bulan dan melakukan penjualan melalui situsnya. Saat ditemui DailySocial, Jason Lamuda, CEO BerryBenka, mengatakan, bahwa dalam masa satu bulan itu Hijabenka telah meraih tiga persen dari total penjualan di BerryBenka, dan ia menargetkan setelah grand launch hari ini sebanyak 20-30 persen dari total penjualan bisa didapatkan dari lini bisnis barunya ini.
Potensi bisnis busana muslim memang sangat besar di Indonesia. Dalam presentasinya, Jason mengatakan bahwa kata kunci pencarian fashion khusus muslim ini 77 persen berasal dari Indonesia. Belum lagi ditambah dengan para penggerak di industri yang mencanangkan Indonesia sebagai kiblat fashion busana muslim di dunia pada 2020.
Cita-cita ini bukan tanpa dasar sama sekali. Tercatat industri kreatif di Indonesia memberi sumbangan signifikan terhadap pendapatan negara. Pada 2013, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, ekonomi kreatif memberi sumbangsih Rp 642 triliun. Sektor fashion bersama sektor kuliner dan kerajinan menjadi tiga sektor yang paling banyak berkontribusi.
Indikator lainnya yang menjanjikan sukses adalah makin berkembangnya komunitas hijab yang menggebrak tradisi bahwa tampil sesuai hukum agama juga bisa bergaya dan juga banyaknya perancang busana muslim yang makin kreatif. Indonesia punya pasar yang besar untuk industri ini, termasuk tenaga kreatifnya, serta bahan baku untuk industri ini yang melimpah. Belum lagi potensi pasar global yang mencapai 1, 6 miliar berdasarkan hasil konferensi tahun 2013 di Dubai, serta mata dunia sedang menuju ke Indonesia, sebab keunikan dari karya-karya busana muslimnya.
“BerryBenka telah menjadi channel distribusi brand lokal dan desainer lokal dan Hijabenka juga akan menjadi channel distribusi desainer dan brand lokal khusus busana muslim. Saat ini kita sudah bekerjasama dengan 150 brand dan designer lokal. Kami menargetkan tahun ini 300 brand yang bergabung,” tutur Jason.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Hijabenka terbuka untuk brand lokal dan desainer baru yang masih merintis yang kemungkinan masih tak punya dana untuk membuat butik atau toko online. “Kami hanya melakukan charge jika terjadi penjualan, jadi sistemnya konsinyasi,” urainya.
Peluncuran Hijabenka juga sengaja diluncurkan mendekati Hari Raya Idul Fitri yang diketahui akan menghasilkan peningkatan permintaan untuk koleksi baju muslim yang tinggi. “Momennya tepat, kalau belanja baju muslim orang tahunya Tanah Abang. Hijabenka akan menjadi alternatif pilihan untuk itu,”terang Jason
Hadirnya Hijabenka menjadikan persaingan di dunia e-commerce busana muslim mejadi lebih dinamis. Hijabenka akan berhadapan dengan toko-toko yang memang sudah lebih dulu mengkhusukan dan memeperkuat posisinya di ranah ini seperti HijUp dan Saqina.
Strategi marketing yang akan diambil adalah dengan memberikan diskon serta penawaran-penawaran lainnya seperti fasilitas pengembalian barang dalam 10 hari, pengiriman gratis dan cash on delivery untuk pembelanjaan minimum Rp 300 ribu.
Lily Suryani, CMO dari Berrybenka juga menambahkan bahkan Hijabenka akan mengandeng komunitas hijab dan memberi support atau dukungan untuk acara-acara komunitas mereka. Langkah lain adalah berkolaborasi dengan desainer-desainer busana muslim untuk menjadikan Hijabenka sebagai jalur distribusi. Dengan begitu pelanggan mereka mempunyai alternatif untuk menemukan koleksi rancangan desainer favorit mereka.