Kebutuhan yang Harus Diperhatikan untuk Hindari Kegagalan Pengembangan Produk

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kegagalan membangun produk / Shutterstock

Mengembangkan produk adalah hal mutlak yang harus terus dilakukan untuk menjalankan sebuah bisnis. Terkadang pengembangan dilakukan buru-buru sehingga mengakibatkan produk tidak diterima dan pada akhirnya gagal. Dalam pengembangan produk mestinya ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kegagalan ini.

Pada dasarnya produk dibangun atas dasar kebutuhan. Ide-ide pengembangan produk akan menjadi mematikan jika tidak diimbangi dengan identifikasi dan pengujian asumsi-asumsi yang ada. Membiarkan ide dieksekusi tanpa melewati pengujian adalah sesuatu yang berbahaya. Berikut beberapa jenis kebutuhan yang bisa dijadikan dasar untuk menguji sebuah ide agar terhindar dari kegagalan mengembangkan produk.

Kebutuhan pengguna

Untuk mengetahui tentang kebutuhan dari pengguna wajib untuk memiliki pemahaman yang baik tentang pasar. Pengguna baik yang sudah ada dan yang potensial, dan perilaku dan kebiasaan mereka. Jangan biarkan Anda terkekang oleh pertanyaan tentang target produk. Pastikan produk yang (akan) dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna adalah membedakan antara fitur dan kebutuhan pengguna. Seringnya kita masih menyamakan fitur dengan kebutuhan dari pengguna. Membedakan fitur dan kebutuhan sangat penting dan memang bukan perkara yang mudah. Untuk itulah dilakukan user research (penelitian pengguna).

Penelitian pada umumnya dibedakan menjadi dua hal, penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dengan pendekatan kuantitatif data cenderung dikumpulkan langsung dari responden melalui metode seperti survei dan analisis web. Penelitian kuantitatif memungkinkan untuk memahami apa yang terjadi, atau berapa banyak yang sedang terjadi. Sedang dengan pendekatan kuantitatif data cenderung didapatkan langsung dari peserta dalam bentuk wawancara atau tes. Penelitian kualitatif ini bisa membantu untuk memahami bagaimana atau mengapa suatu perilaku tertentu terjadi.

Penelitian pengguna perlu dibedakan dengan riset pasar. Keduanya memegang peran penting dalam proses bisnis, tapi masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Riset pasar dilakukan untuk memahami kebutuhan pasar pada umumnya. Hal ini berkaitan dengan hal-hal seperti ekuitas brand dan posisi pasar. Di sisi lain penelitian pengguna berfokus pada interaksi pengguna dengan produk. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pengguna berinteraksi dengan teknologi, dan apa yang bisa dipelajari dari keinginan, kebutuhan, dan rasa frustrasi dari mereka.

Ada tiga bentuk penelitian pengguna yang dapat dilakukan dan dapat digunakan yakni eksplorasi, desain dan pengkajian. Ketiganya mempunyai tujuan dan kegunaan masing-masing. Penelitian eksplorasi paling berguna jika tujuannya adalah menemukan yang hal terpenting (dan seringnya belum terpenuhi) yang pengguna dapatkan dari produk dan layanan yang mereka gunakan. Penelitian eksplorasi ini termasuk metode seperti pertanyaan kontekstual, sesi desain partisipatif, dan pengujian konsep.  Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana letak kesenjangan cara produk yang ada memecahkan sebuah masalah.Produk atau fitur ide-ide baru sering mengembangkan dari sesi ini. Produk atau fitur-fitur baru sering muncul dari penelitian seperti ini.

Selanjutnya adalah penelitian desain. Penelitian desain ini diperlukan untuk mengembangkan dan memperbaiki ide-ide produk yang keluar dari analisis kebutuhan mengguna. Metode yang digunakan meliputi pengujian usability testing, RITE testing (rapid iterative testing and evaluation), dan metode kuantitatif  seperti eye tracking. Penelitian semacam ini dapat membantu selama proses desain untuk menciptakan produk yang lebih baik untuk permasalahan yang sedang dihadapi pengguna.

Yang terakhir adalah penelitian pengkajian. Penelitian ini membantu untuk mencari tahu apakah perubahan yang dilakukan benar-benar meningkatkan produk, atau tidak. Penelitian ini sering diabaikan, padahal ini termasuk bagian penting dari siklus pengembangan produk. Metode meliputi survei dan analisis web untuk memberikan pandangan bagaimana produk tampil dari waktu ke waktu, bukan hanya dalam hal konversi tetapi juga dalam hal sikap pengguna. Metode ini paling berguna jika dikombinasikan dengan penelitian desain untuk memahami mengapa kita melihat perubahan yang kita lihat.

shutterstock_292244132

Kebutuhan bisnis

Banyak bisnis sudah berhasil memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna tapi masih saja berujung pada kebangkrutan. Kebanyakan dari mereka dalam kondisi ini gagal dalam usaha menemukan cara mendapatkan pendapatan dan menghasilkan bisnis dan produk dan berkelanjutan. Dalam menghindari mengembangkan produk yang gagal penting untuk tidak melupakan kebutuhan akan bisnis.  Ketika bisnis sudah memasuki masa pertumbuhan penting untuk menghilangkan aliran pendapatan yang buruk dan mengejar aliran pendapatan yang baik.

Pendapatan memang menggiurkan tapi lebih baik menghindari cara-cara mendapatkan pendapatan yang dapat merusak kenyamanan dan kepercayaan pengguna. Mendesain produk dengan cara-cara terselubung atau menjebak pengguna agar kehilangan uang dan Anda mendapatkan keuntungan adalah hal yang wajib dihindari. Pastikan pengguna membayar untuk produk yang benar-benar mereka inginkan, bukan dari ketidaksengajaan. Mungkin dengan cara-cara tersebut bisa mendatangkan keuntungan berlebih, tapi yakinlah hal tersebut tidak dalam waktu yang lama.

Lebih baik Anda mengerahkan tenaga untuk mengejar aliran pendapatan yang baik. Hal tersebut bisa datang dari berbagai sumber yang berbeda. Konsumen bersedia membayar untuk hal-hal yang selama ini memberikan nilai-nilai yang jelas kepada mereka. Jadi pastikan pendekatan kebutuhan bisnis didasarkan pada kebutuhan pengguna. Berikan yang terbaik untuk apa yang mereka butuhkan, cari tahu masukan dari pengguna. Selanjutnya bagian manajemen produk bisa menggunakannya untuk menghasilkan pendapatan dari kepuasan mereka.

Kebutuhan teknik

Untuk mengetahui kebutuhan teknik hal pertama yang harus diperjelas adalah bahwa seperti yang terjadi pada bidang keuangan, ada perbedaan besar antara aset dan utang. Aset teknis adalah hal-hal seperti teknologi yang menjadi dasar produk nantinya dibangun, sistem kegiatan sysadmin di back office.

Sebaliknya, utang teknis di sini mengacu pada sistem dan kode yang menjadi permasalahan pada produk. Menurut Steve McConnell, ada dua buah utang teknis, utang yang disengaja dan yang tidak disengaja.

Utang yang tidak disengaja ini terjadi ketika desain teknis yang salah diterapkan, atau seorang programmer menulis sebuah kode yang buruk. Sedang utang disengaja terjadi ketika oraganisasi tahu apa yang mereka lakukan tidak ideal tetapi itu merupakan kompromi dan harus dilakukan dengan alasan apapun (biasanya dilakukan dengan alasan anggaran atau kendala waktu). Meskipun tidak ideal, jenis utang ini tidak bisa dihindari dalam setiap organisasi. Tidak seperti utang yang tidak disengaja yang bisa dihindari, utang disengaja ini hanya bisa diminimalkan dan ditangani.

Menempatkan ketiganya bersama-sama

Menempatkan kebutuhan pengguna, kebutuhan bisnis, dan kebutuhan teknis adalah hal terpenting dalam pembahasan ini. Mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan semua informasi yang di dapat adalah sesuatu yang lain. Tak hanya soal prioritas kita juga harus perlu mempertimbangkan tentang kebutuhan.

Kebutuhan dan prioritas harus berjalan seimbang. Hal yang paling penting adalah mencari tahu apa yang harus dibangun atau dikembangkan dan bagaimana serta kapan melakukannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.