Hipotesis Adalah: Pengertian, Jenis, Cara Menyusun, dan Contohnya

Dari kalangan pelajar SMP hingga mahasiswa, penelitian tentu sudah tidak asing lagi. Penelitian disajikan untuk melatih siswa berpikir secara ilmiah. Saat menulis makalah akademis, Kamu perlu mengetahui hipotesis penelitian mu. Tetapi memahami hipotesis tidaklah sederhana.

Saat menulis karya ilmiah, terkadang seorang peneliti perlu mengetahui hipotesis penelitian. Oleh karena itu, hipotesis merupakan asumsi peneliti tentang masalah yang diteliti. Tetapi memahami hipotesis tidaklah mudah.

Selanjutnya, proses pembentukan hipotesis tidak boleh sembarangan. Apalagi tanpa bukti dan argumentasi yang kuat. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang hipotesis. Supaya Kamu tahu mengenai hipotesis secara mendalam.

Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni, hupo dan tesis. Tesis adalah pernyataan atau teori, sedangkan hupo adalah pendahuluan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah pernyataan sementara. Namun, hipotesis ini bukanlah kebenaran pasti. Berdasarkan praduga peneliti sebab hipotesis mungkin saja benar atau salah.

Pendapat lain tentang pengertian hipotesis menurut para ahli adalah hipotesis merupakan opini yang masih diragukan kebenarannya dan belum diuji kepastiannya melalui uji coba. Sebuah hipotesis dapat disebut teori jika eksperimen selanjutnya membuktikan kebenarannya.

Menulis hipotesis itu tidaklah mudah. Bahkan jika Kamu membuat hipotesis berdasarkan data yang valid dan kuat. Beberapa penelitian perlu dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis itu benar. Hasil penelitian akan menunjukkan apakah itu cocok dengan hipotesis atau apakah itu akan menghasilkan temuan baru.

Hipotesis adalah bagian penting dari penelitian ilmiah. Kegunaannya adalah:

  1. Berikan gambaran gejala sementara
  2. Memfasilitasi perluasan pengetahuan di bidang tertentu
  3. Memberikan pernyataan yang dapat diverifikasi
  4. Memperjelas arah penelitian
  5. Menyediakan kerangka kerja untuk laporan penelitian

Jenis Hipotesis

Saat merumuskan hipotesis, Kamu harus tahu bahwa ada berbagai jenis hipotesis. Jadi bukan hanya satu jenis hipotesis. Hipotesis seperti apa yang bakal kamu buat?

  • Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis ini ditafsirkan sebagai tanggapan sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Oleh karena itu hipotesis ini dirumuskan menggunakan rumusan kontingen dari masalah atau menjelaskan hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif secara eksplisit atau tegas menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

  • Hipotesis Deskriptif

Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif hanya secara implisit menunjukkan hubungan antar variabel. Oleh karena itu, hubungannya agak tersembunyi dan tidak sejelas hipotesis penelitian. Oleh karena itu, hipotesis deskriptif hanya menguraikan sampel penelitian. 

  • Hipotesis Komparatif

Jenis hipotesis terakhir adalah hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparatif adalah pernyataan yang memberikan perkiraan terhadap satu atau lebih variabel dalam sampel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan, hipotesis komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban atas masalah diferensiasi. Singkatnya, hipotesis komparatif adalah spekulasi awal dari formulasi komparatif suatu masalah. Artinya variabelnya sama, hanya populasi, sampel, atau keadaan yang berbeda.

Cara Menyusun Hipotesis

Perlu dipahami untuk menyusun hipotesis tidaklah boleh sembarangan atau muncul secara tiba-tiba tanpa dilandasi suatu teori atau kajian ilmiah. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan tidak hanya mengikuti asumsi atau anggapan peneliti, tetapi juga muncul dari penjabaran dasar teori yang telah ditetapkan sebelumnya.

Seperti yang dinyatakan oleh Azwar (1999), ada dua cara ketika membentuk hipotesis. Cara pertama adalah dengan membaca dan mengkaji ulang teori atau konsep yang membahas variabel penelitian dan hubungannya. Metode ini sering disebut sebagai proses penalaran deduktif. Pilihan kedua adalah membaca dan meninjau hasil atau temuan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian Anda.

Secara sederhana, untuk merumuskan hipotesis, peneliti harus menggali banyak sumber informasi. Oleh karena itu peneliti perlu memiliki berbagai informasi tentang masalah yang akan dipecahkan. Untuk itu, Kamu perlu membaca banyak literatur.

Lalu, peneliti harus mampu membaca informasi yang diterimanya. Selain itu, penelitian harus mampu menemukan titik temu antara satu informasi dengan informasi lainnya. Terakhir, peneliti harus mampu menghubungkan dan mencocokkan teori dengan setiap fenomena yang ditemukan.

Singkatnya, hipotesis adalah pernyataan sementara dan spekulasi dalam penelitian yang kemudian diuji validitas ilmiahnya.

Contoh Hipotesis

Menurut Sugiyono ada beberapa contoh hipotesis yang bisa membantumu memperdalam pemahaman terkait hipotesis. Berikut contoh-contoh hipotesis yang kami rangkum untukmu di bawah ini!

  • Hipotesis Penelitian Asosiatif

Masalah asosiasitif: Apakah ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan barang yang dijual? Hipotesis kemudian dibuat bahwa ada korelasi positif dan signifikan antara tinggi badan penjual dan barang yang dijual. Di sisi lain, hipotesis statistik adalah:

Ho : p = 0. 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : p ≠ 0, “bukan nol” berarti lebih besar atau kurang dari (-) nol berarti berhubungan,
p = Nilai korelasi dalam perumusan hipotesis.

  • Hipotesis Penelitian Komparatif

Rumusan masalah: Bagaimana produktivitas tenaga kerja karyawan di PT X dibandingkan dengan di PT Y?

Hipotesis nol:

1) Ho : Tidak ada perbedaan produktivitas tenaga kerja antara karyawan PTX dan PTY. atau ada beberapa persamaan produktivitas tenaga kerja antara karyawan di PTS X dengan karyawan di Y, atau
2) Ho : Karyawan di PTX lebih produktif (≥) dibandingkan karyawan di PTY (“lebih besar dari” = paling sedikit).
3) Ho : Produktivitas karyawan di PTX kurang dari atau sama dengan (≤) produktivitas karyawan di PTY (“kurang dari” = maksimal).

Hipotesis Alternatif:

Ha: Produktivitas kerja karyawan yang ada di PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan di PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan di PT X lebih kecil daripada (<) karyawan di PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan yang ada di PT X lebih besar daripada (≥) karyawan di PT Y.

Hipotesis statistiknya:

Ho : u1 = u2
Ha : u1 ≠ u2
Ho : u1 ≥ u2
Ha : u1 < u2

  • Hipotesis Penelitian Deskriptif

Masalah Deskriptif Definisi: Berapa lama daya tahan lampu Merk X?

hipotesis deskriptif

Merk X umur = 600 jam (Ho) lampu pijar. Hal ini karena umur lampu sampel diperkirakan tidak berbeda secara signifikan dari umur lampu populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Umur lampu pijar merek X tidak sampai 600 jam. “Tidak sama” bisa lebih atau kurang dari 600 jam.

3) hipotesis statistik (hanya ada jika berdasarkan data sampel)

Ho : µ = 600

C : μ ≠ 600

µ : Nilai rata-rata populasi diasumsikan atau diperkirakan oleh sampel

Semoga artikel ini membantu menjawab pengertian hipotesis dan penjelasan yang mendalam yang serupa yang Kamu perlukan.