iGrow Mudahkan Masyarakat Berinvestasi di Pertanian

Bayangkan permainan Farmville dalam sebuah kehidupan nyata. Itulah bagaimana platform iGrow bekerja. iGrow memungkinkan orang-orang untuk dapat bertani tanpa harus memiliki lahan ataupun kemampuan dalam bercocok tanam. Melalui dashbord yang dikembangkan, tersaji pilihan benih dan lahan yang dapat dijadikan investasi untuk ditanam. iGrow bekerja sama langsung dengan para petani dan pemilik lahan. Sistem akan mengakomodir Sertifikat Kepemilikan Pohon (SKP) untuk penggunanya. Secara umum iGrow menyebut layanan tersebut sebagai Kepemilikan Kebun Produktif (KKP).

Pengguna mendaftar, memilih lahan dan pohon, lalu menginvestasikan sejumlah uang untuk proses pertaninan, lahan digarap dan ketika panen langsung dijual. Hasil penjualan tersebut dibagi dengan persentase 40 persen untuk pengguna layanan, 40 persen untuk rekanan pengelola kebun, dan 20 persen untuk iGrow. Demikian cara kerja transparan sistem iGrow. Saat ini telah dimiliki 4 lahan besar di Jawa dan Bali, dan pihak iGrow juga sedang mengupayakan kerja sama dengan pemilik lahan. Karena menurut iGrow minimal lahan harus lebih dari 1000 hektar agar bisnis berjalan efektif.

iGrow diinisiasi oleh Startup Center dan Badr Interactive. Dalam sesi wawancara bersama DailySocial, Andika Amri selaku pengembang portal dan tim inti iGrow menyebutkan bahwa layanan ini memiliki visi untuk melestarikan kehidupan.

Mereka fokus pada penggarapan lahan kosong sehingga petani yang mengerjakan lahan dapat hidup lebih sejahtera, karena petani yang terdaftar sebagai rekanan iGrow akan digaji bulanan, Amri menyebutkan sekurangnya gaji para petani 3 juta Rupiah per bulan. Hal ini untuk menumbuhkan semangat dan rasa kepemilikan dari tanaman dan lahan yang mereka garap.

Saat ini sudah ada lebih dari 800 pengguna yang berinvestasi di iGrow. Untuk memaksimalkan kualitas saat ini juga sedang membatasi order, karena sedang mengupayakan pengembangan platform dan sumber daya di lapangan. Untuk menjamin tanaman yang diinvestasikan pengguna panen dengan sukses, selain pendekatan menyejahterakan petani, tim iGrow juga memiliki rekanan strategis di bidang pertanian untuk memastikan proses bercocok tanam dan panen dilakukan secara benar.

Menariknya banyak perusahaan yang langsung membeli ketika kebun sudah mulai memanen, seperti tanaman kacang langsung dibeli GarudaFood, produk buah oleh Carrefour, dan sebagainya.

Saat ini iGrow juga sedang mengembangkan Balai Akademi Produksi, untuk memaksimalkan return of investment dari pengguna, yakni dengan memaksimalkan pemrosesan limbah pertanian. Termasuk mengelola hasil atau kulit olahan buah tertentu menjadi pupuk atau yang lain. Melalui balai ini, dipastikan berbagai komponen hasil pertanian akan mampu bernilai ekonomis. Tim iGrow selalu menekankan bahwa misi utamanya bukan hanya sekedar untuk menjadi sebuah portal bisnis komersial, namun memang benar-benar untuk menumbuhkan pertanian di Indonesia, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem pertanian lokal.

Memang unik pendekatan yang dilakukan iGrow. Hal ini terbukti dengan cerita Amri saat melakukan pitching di Startup Instanbul Turki. Ia menceritakan dari 100 startup yang menjadi finalis, iGrow adalah satu-satunya yang bergerak di bidang agrobisnis dan mendapatkan perhatian luar biasa. Kendati demikian saat ini belum ada investor resmi yang menyokong pendanaan iGrow, Amri mengatakan bahwa sekurangnya untuk mengembangkan bisnis dan visinya di seluruh penjuru Indonesia iGrow membutuhkan investasi sebesar $3 juta. Pihaknya saat ini terbuka untuk investor yang bersemangat mendukung bisnisnya.

Tidak hanya untuk membeli tanaman dan lahan, iGrow juga menyediakan dashboard untuk pemantauan hasil pertanian ysng menyajikan informasi real-time pohon yang sedang di tanam, kondisi lahan, hingga berapa banyak karbondioksida (CO2) yang berhasil terserap olehnya.

Indonesia butuh banyak startup seperti ini. Sebagai negara yang subur, potensi pertanian Indonesia harus dimaksimalkan. iGrow sebagai penghubung dan kanal untuk investasi di bidang pertanian menjadi salah satu awal baik untuk inovasi di bidang pertanian yang harus terus dioptimalkan.

iGrow juga memiliki impian. Ketika berhasil di Indonesia nanti ia akan membuat gerakannya mendunia. Mengajak orang di seluruh dunia untuk bertani, menyejahterakan masyarakat dunia dengan ketersediaan pangan yang melimpah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.