10 tahun dari sekarang, apa fenomena teknologi yang akan muncul? Akankah gaya hidup kita berubah? Apakah cara kita mengolah makanan akan berbeda? Bagaimana kondisi tempat tinggal kita nantinya?
Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi memang terkesan menyeramkan di satu sisi, namun tahun 2025 tinggal satu dekade lagi, dan kita harus siap menghadapinya. Berlandaskan gagasan seperti ini, lahirlah Ikea Concept Kitchen 2025.
Ikea Concept Kitchen 2025 merupakan proyek yang melibatkan empat pihak sekaligus, yakni Ikea sendiri, firma desain Ideo asal kota London, dan sejumlah mahasiswa terpilih dari Lund University di Swedia serta Eindhoven University di Belanda. Selama sekitar satu setengah tahun, mereka berkolaborasi memikirkan bagaimana kita akan menyimpan, mengolah dan mengonsumsi makanan 10 tahun dari sekarang.
Info menarik: Blendtec Connect Food Prep System Ingin Mengotomatisasi Dapur Anda
Untuk memformulasikan solusi yang tepat, terlebih dahulu mereka harus memikirkan berbagai skenario yang bisa terjadi di tahun 2025. Dari sekian banyak asumsi yang dikumpulkan, mereka beranggapan bahwa di tahun 2025, populasi dunia akan terpusatkan pada area-area urban. Di titik itu, ukuran fisik tempat tinggal kita akan menyusut, dan dapur pun menjadi bagian penting dari sebuah rumah.
Harga bahan makanan diprediksi akan melonjak, dan kita akan dituntut untuk lebih menghemat air maupun sumber energi lainnya. Di saat yang sama, cara kita berbelanja akan berubah; ketimbang belanja bulanan di supermarket, kita akan berbelanja secara digital dan memanfaatkan layanan pengiriman ekspres bertenaga drone.
Satu hal yang sudah bisa dipastikan, teknologi akan mengambil peran yang lebih besar dalam kehidupan manusia di tahun 2025. Komputer akan tersebar ke mana-mana; bahkan perabot rumah paling sederhana pun akan dilengkapi sejumlah sensor, unit CPU serta chip konektivitas guna berinteraksi dengan penggunanya.
Empat prototipe dapur masa depan pun dilahirkan demi mengatasi masalah-masalah yang bisa timbul dari penggambaran skenario seperti di atas. Keempatnya adalah Table for Living, Modern Pantry, Mindful Water System dan Thoughtful Disposal System.
Info menarik: Gabungkan BBQ dan Sains, GE Super Smoker Adalah Alat Pemanggang dengan Bekal Data Analytics
Table for Living merupakan nyawa dari Ikea Concept Kitchen 2025. Meja kayu ini adalah tempat kita memasak sekaligus memakan hidangan yang kita buat. Hal ini krusial karena ruang yang tersedia di dalam rumah diyakini akan amat terbatas.
Menggantung di langit-langit di atas meja adalah kombinasi kamera dan proyektor. Kamera akan mengenali berbagai bahan makanan yang Anda letakkan di atas meja, kemudian resep dan instruksi memasak akan diproyeksikan di sekitarnya.
Di dunia dimana suplai daging terbatas, Table for Living akan membantu Anda lebih kreatif dalam menyajikan hidangan dengan bahan-bahan yang ada. Anda juga bisa memfilter rekomendasi resep berdasarkan ketersediaan waktu yang Anda miliki. Saat Anda siap memasak, koil induktif di balik meja akan memanaskan bagian dalam dari panci dan wajan. Lebih lanjut, meja ini juga berfungsi sebagai wireless charger bagi perangkat mobile Anda.
Info menarik: Cinder Sensing Cooker Memanfaatkan Sensor Pintar dan Aplikasi Mobile untuk Menyajikan Steak dengan Sempurna
Cara kita menyimpan makanan juga akan berubah. Karena layanan pengiriman ekspres sudah menjangkau semua area, maka keberadaan lemari es dirasa tidak lagi relevan. Mengatasi perubahan konsep tersebut, Modern Pantry menawarkan solusi yang cukup unik.
Perabot ini sejatinya terdiri dari sejumlah rak kayu untuk menempatkan bahan makanan. Bahan-bahan makanan disimpan di dalam container khusus yang dilengkapi chip RFID untuk menandakan suhu penyimpanan yang optimal.
Membaca informasi yang tersimpan di chip RFID, pelat induktif di sepanjang rak kemudian akan mendinginkan masing-masing container berisi bahan makanan tersebut. Saat container dipindah dan diletakkan di atas meja, sistem induksinya akan berubah dari pendingin menjadi penghangat.
Info menarik: Konsep Keran Ini Tidak Cuma Menawan, Tetapi Juga Sanggup Menghemat Air
Untuk membantu menghemat air secara lebih efisien, konsep dapur masa depan ini menghadirkan Mindful Water System. Tidak banyak teknologi canggih yang melengkapi sistem ini, tetapi solusi yang ditawarkan terkesan cukup efektif.
Sederhananya, ada dua pipa pembuangan air di tiap wastafel – satu untuk air ‘abu-abu’ dan satu lagi untuk air ‘hitam’. Cara kerjanya, miringkan wastafel ke sebelah kiri untuk menyetor air ‘abu-abu’ yang bisa dimanfaatkan untuk mencuci kembali atau menyiram tanaman. Sebaliknya, miringkan ke kanan untuk membuang air ‘hitam’ yang sudah terkontaminasi zat-zat kimia, yang akan diteruskan ke sistem pengolahan limbah seperti pada umumnya.
Bersamaan dengan itu, diperkenalkan pula Thoughtful Disposal System. Sistem ini dirancang agar kita lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Caranya, Anda harus menyortir mana sampah yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak.
Sampah non-organik seperti botol plastik akan dihancurkan dan dianalisa potensi kontaminasinya, sebelum akhirnya disimpan di dalam tabung hampa udara berbahan bio-polymer. Sebaliknya, sampah organik akan diolah lebih lanjut menjadi kepingan kompos kering tak berbau.
Kepingan-kepingan kompos ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh badan penanggulangan limbah lokal. Agar motivasi kita bisa terus terjaga, kita akan diberi kredit atau dikenai denda tergantung seberapa sering kita membuang limbah yang tak berguna.
Sesuai namanya, Ikea Concept Kitchen 2025 ini memang baru sebatas konsep. Namun paling tidak kita bisa mendapat gambaran mengenai perubahan gaya hidup kita dalam 10 tahun ke depan, dan tentu saja, bagaimana teknologi bisa berperan dalam memberikan solusi-solusi yang efektif.
Sumber: Ikea Concept Kitchen 2025 via Gizmag.