Satu hal yang dikenal dari Ikea adalah bagaimana perusahaan mebel asal Swedia tersebut menampilkan barang-barang dagangannya dalam wujud etalase ruangan seperti ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi sampai dapur. Dengan begitu, konsumen bisa mendapat gambaran seperti apa kira-kira produk yang mereka beli saat ditempatkan di kediamannya masing-masing.
Namun kalau Anda pernah berkunjung ke Ikea di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Anda pasti tahu betapa berkerumunnya pengunjung yang datang ke sana. Hal ini tentu saja dapat membuat pengalaman berbelanja jadi kurang nyaman. Beruntung Ikea sudah punya solusi alternatifnya, dengan bantuan teknologi virtual reality.
Didapuk Ikea VR Experience, ini merupakan aplikasi untuk headset HTC Vive. Prinsipnya sederhana, Anda akan dibawa menuju tiga ruangan virtual dengan gaya yang berbeda. Dari situ, pengguna dibebaskan melakukan kustomisasi ruangan, semisal mengganti warna atau finish perabot menggunakan controller milik Vive.
Fungsi motion tracking milik Vive memungkinkan pengguna untuk mengelilingi ruangan virtual tersebut dan melakukan beberapa interaksi sederhana, seperti misalnya membuka laci atau menempatkan wajan di atas kompor. Pengguna juga bisa mengubah perspektif tampilan menjadi sudut pandang seorang anak kecil, sehingga bisa memperkirakan apakah ujung sebuah meja berpotensi membahayakan buah hatinya masing-masing.
Melihat screenshot-nya di Steam, grafiknya terbilang bagus dan mendetail. Tidak kaget, mengingat pihak pengembangnya telah memanfaatkan Unreal Engine 4 yang punya kapabilitas fenomenal.
Ikea VR Experience ini sekaligus menjadi bukti keseriusan Ikea dalam mengaplikasikan kemajuan teknologi digital untuk kepentingan konsumen. Sebelum ini, mereka sudah lebih dulu merilis aplikasi Ikea Catalog untuk Android dan iOS yang berbasis augmented reality.