Satu lagi brand terkenal dari Indonesia masuk ke dunia esports, yaitu Indomie. Hanya saja, kali ini bukan untuk esports dalam negeri, melainkan dari luar negeri. Indomie menjadi partner Australian Esports League (AEL) dalam kompetisi AEL University Cup 2018 yang kini tengah berlangsung.
AEL University Cup adalah turnamen esports yang melombakan cabang Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, dan Rocket League untuk para mahasiswa dari seluruh Australia. Turnamen ini telah memasuki season kedua di tahun 2018, dan sudah diakui secara resmi oleh asosiasi esports Australia, AESA. Perusahaan-perusahaan seperti PwC Australia, OVO, serta AOC juga terlibat dalam acara ini sebagai sponsor.
AEL University Cup 2018 Season 2 dilaksanakan mulai bulan Agustus lalu, dan sebentar lagi akan memasuki babak Grand Final, tepatnya pada tanggal 2 – 4 November nanti. Grand Final tersebut diselenggarakan di Adelaide Showground sebagai bagian dari acara Supanova Comic Con & Gaming Adelaide 2018.
AEL University Cup menawarkan total hadiah senilai 15.000 dolar Australia, atau setara dengan 162,7 juta rupiah. AEL sendiri membawahi lebih dari 330 pelajar dari 55 tim di 26 universitas seluruh Australia. Jadwal AEL University Cup sendiri dirancang sehingga babak Grand Final bertepatan dengan akhir semester kampus-kampus di Australia.
“Kami memahami bahwa esports membuka berbagai kemungkinan untuk pengembangan keahlian di bidang teknologi, kepemimpinan, pemecahan masalah, kreativitas, serta pemikiran strategis. Teknologi mengubah cara kita melakukan bisnis dan kami tahu bahwa menarik lulusan dengan keahlian-keahlian ini merupakan kunci kesuksesan kami di masa depan serta pertumbuhan kami sebagai perusahaan,” demikian kata Julie Duncan, Talent Acquisition Leader PwC, dilansir dari Esports Insider.
Menurut Executive Producer AEL, Darren Kwan, AEL dan AESA bekerja sama dengan para mahasiswa dan berbagai universitas untuk mengembangkan infrastruktur serta program-program untuk mendorong ekosistem esports yang adil, aman, serta inklusif. Berdasarkan beberapa informasi, esports di Australia saat ini memang masih belum matang. Kurangnya sponsor lokal disinyalir menjadi masalah utama, sehingga sulit bagi pemain-pemain untuk berkarier di dalam negeri. Turnamen-turnamen tingkat pelajar seperti ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong iklim esports di negeri itu.
Sumber: Esports Insider.