Shigeru Miyamoto pernah bilang, “Gamer adalah seniman yang menciptakan realitanya sendiri dalam permainan.” Namun bagi jutaan penggemarnya, Dota 2 bukanlah sekedar kanvas imajinasi. Ia merupakan dunia nyata tempat mereka menghabiskan sebagian waktu. Dan sejak The International pertama kali dilangsungkan, event memberikan inspirasi buat banyak pihak.
Semenjak dirilis dua tahun silam, Dota 2 telah membuktikan bahwa berkarier sebagai gamer profesional tak lagi hanya sekedar angan-angan. Di puncaknya, ketenaran serta kekayaan menanti. Siapa yang tidak mau memenangkan hadiah jutaan dolar ‘cuma’ dengan bermain game? Tampaknya ingin membuat esport menjadi kian mainstream di Indonesia, seorang user Change.org bernama Higsweart Benetz memulai sebuah petisi ke PT. Net Mediatama Indonesia.
Mengaku mewakili komunitas Dota 2 lokal, Higsweart Benetz memohon Net. TV untuk menayangkan turnamen-turnamen kelas dunia yang kabarnya segera dimulai bulan November 2015. Valve mengubah sedikit tradisi dalam pelaksanaan kompetisi. Pertandingan akan dilangsungkan berturut-turut pada musim berbeda, kemudian mengarah pada The International di Musim Panas sebagai klimaksnya.
Demi menyederhanakan penjelasan, sang pembuat petisi mencoba memberikan komparasi antara Dota 2 dan olahraga pada umumnya, serta dari banyaknya jumlah hadiah. Tim-tim di sana menerapkan bongkar pasang pemain, mirip sepak bola ataupun basket, untuk mencari gaya permainan yang dapat membawa mereka jadi pemenang. Buat sekarang, Dota 2 adalah cabang olahraga dengan hadiah terbesar nomor dua, di belakang World Series of Poker.
Info menarik: Dota 2 Reborn Akan Dapat Dimainkan Oleh 24 Orang Sekaligus
Ditayangkannya Dota 2 di stasiun TV nusantara turut membuka kesempatan bagi broadcaster lokal untuk mulai dikenal. Selama ini mereka hanya bisa berkarya lewat situs video sharing dan live streaming, padahal kualitas mereka cukup baik. Higsweart Benetz berharap para komentator Indonesia dapat naik reputasi ke tingkatan TobiWan, Merlini, GoDz dan kawan-kawan.
Memang benar kita bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan Dota 2 melalui streaming dari Twitch, Hitbox, Azubu, YouTube, ataupun via game. Masalahnya, beberapa match mengharuskan Anda membeli tiket supaya dapat menontonnya.
“Melihat Net. TV sebagai salah satu stasiun televisi yang banyak memberikan acara-acara dinamis dan masa kini, tentunya dengan menayangkan turnamen esport satu ini akan membawa warna baru bagi televisi [Indonesia],” tutur Higsweart Benetz.
Saat artikel ditulis, petisi sudah memperoleh dukungan 12.800 orang lebih, targetnya ialah 15.000. Silakan Anda tandatangani via tautan ini.
Gambar header: Steam.