Sebelum Anda kebingungan, baik produk maupun tim pengembang iBox Nano asal Florida tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Apple. Kebetulan saja nama iBox Printer mirip seperti toko retail spesialis iDevice di Indonesia. Di website Kickstarter, sang developer menawarkan alternatif unik di wilayah 3D printing melalui produk perdana mereka.
3D printing memang bukan lagi hal baru. Kita sudah menyaksikan beragam inkarnasi 3D printer, dari mulai berbentuk pulpen hingga yang mampu menghasilkan cetakan paling detail. Namun tim iBox Printer berhasil menemukan sebuah celah di pasar itu. Mereka mengenalkan iBox Nano, mesin pencetak resin paling mungil dan diklaim paling terjangkau di dunia.
Tak cuma kecil, iBox Nano bisa dibilang sebagai salah satu pencetus 3D printer portable. Ia berukuran 4x3x8-inci dan berbobot 1,36 kilogram. Menurut seorang teknisinya, iBox Nano dapat terhubung ke semua perangkat yang memiliki app browser, termasuk PC dan device mobile. Ia terkoneksi via Wi-Fi (kabel USB sebagai pelengkap), tanpa instalasi software dan dijanjikan sangat mudah digunakan.
Mayoritas produk 3D printer hanya mendukung satu hingga dua sistem operasi, dan perlu disambung ke komputer terlebih dulu. Dengan iBox Nano, proses cetak bisa dilakukan langsung dari iPhone, iPad, device Android hingga Mac. Tim iBox Printer juga telah menyiapkan ekosistem open source serta menyediakan software editing dan 3D modelling gratis.
Info menarik: CreoPop, Pena 3D Printing Untuk Menggambar, Mewarnai dan Berkreasi di Mana Saja
Hebatnya lagi, iBox Nano mampu bekerja dengan menggunakan baterai saja (kurang lebih 10 jam). Perangkat tersebut didesain untuk fungsi rumahan, dimana khalayak dapat mencetak objek-objek berukuran kecil di resolusi tajam. Tanpa kipas pendingin dan motor jenis stepper, iBox Nano tidak menghasilkan suara bising. Ia mencetak di tingkat detail 328 micron pada poros X dan Y, serta 0.39 micron pada poros Z.
iBox Nano memanfaatkan sistem laser cutting akrilik, material ini terbukti 17 kali lebih tangguh dari kaca. Pengembangnya berpendapat, kebanyakan konsumen membeli 3D printer besar hanya untuk mem-print objek-objek kecil. Lalu buat apa membeli barang seharga dua sampai tiga ribu dolar jika device kecil bisa melakukannya tanpa membuang-buang tempat?
Sistem dan spesifikasi 3D printer unik tersebut membuatnya menjadi alat sempurna untuk berkreasi dalam menciptakan berbagai mainan dan aksesoris. iBox tampaknya meraih respon yang sangat baik dari khalayak, buktinya, varian US$ 190 dan US$ 230 telah terjual habis. Kini tinggal tersisa edisi ‘Limited’ seharga US$ 270 di situs crowdfunding Kickstarter.