Insinyur Indonesia dikabarkan kembangkan balon router / Shutterstock

Insinyur Lokal Bakal Uji Coba Konsep Balon Router Wi-Fi

Beberapa waktu lalu kesepakatan Google dan tiga operator Indonesia yang menggelar uji teknis Project Loon di tanah air menyita banyak perhatian. Project Loon dinilai bisa menjadi salah satu solusi kesenjangan internet di daerah-daerah terpencil di pelosok tanah air. Konsep balon udara yang membawa konektivitas ini tampaknya menginspirasi banyak orang, salah satunya insinyur asal Indonesia. Menkominfo Rudiantara, seperti diberitakan di beberapa media, menyinggung tentang adanya orang Indonesia yang juga memiliki teknologi serupa balon Loon milik Google.

Rudiantara tidak berbicara banyak soal teknologi yang ia sebut sebagai balon router ini. Siapa, seperti apa dan bagaimana mekanismenya masih belum dibicarakan lebih lanjut. Saat ini, menurut Rudiantara, proyek balon router ini masih dalam tahap persiapan. Rencananya uji coba proyek ini akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun depan.

“Tunggu saja kuartal pertama tahun depan. Saya sih inginnya cepat menjalankan proyek ini. Tapi mereka sedang dalam tahap persiapan, mereka menyampaikan agar bisa dilaksanakan uji coba kuartal pertama tahun 2016,” tutur Rudiantara seperti dikutip dari Detik.

Rudiantara hanya menjelaskan bahwa teknologi ini digagas oleh salah satu insinyur universitas ternama di Indonesia. “Ya, ada insinyur di salah satu universitas di Indonesia yang kini tengah mengembangkan balon router. Konsepnya sama seperti Project Loon-nya Google, cuma kalau ini bentuknya router,” demikian ungkap Rudiantara seperti dikutip dari Liputan6.

Sementara itu menurut Rudiantara seperti dikutip dari Tribunnews mengungkapkan perbedaan balon router dan balon Loon ada pada peran yang diusungnya. Jika balon Loon itu merupakan Base Transceiver Station (BTS) balon router merupakan perangkat WiFi.

“Perbedaannya, Loon itu base transceiver station (BTS) yang mengudara. Sementara yang dikembangkan di Indonesia adalah balon router yang bisa digunakan untuk WiFi,” jelas Rudiantara.