Instagram Untuk Android: Akankah Berhasil atau Gagal?

Sejak diluncurkan bulan Oktober 2010, Instagram telah menjadi aplikasi populer untuk pengguna iOS dan menimbulkan rasa iri bagi pengguna Android dan BlackBerry. Nuansa “eksklusivitas” juga terkesan selaras dengan branding dari Apple.

Kini, 2 tahun dan 27 juta pengguna kemudian, founder Kevin Systrom dan Mike Krieger akhirnya memutuskan untuk melebarkan layanan mereka untuk kepada para pengguna Android yang telah lama menantikan layanan mereka dengan perasaan iri. Tentu saja sudah ada beberapa layanan pengolah yang cukup populer sebagai “pengganti” Instagram di Android, seperti Vignette, PicPlz dan Camera360. Secara teknis (dan fitur), beberapa aplikasi ini sama baiknya (kalau tidak lebih bagus) jika dibandingkan dengan Instagram. Tetapi, lagi-lagi, Instagram menjadi terkenal karena berbagai hal yang mereka tidak miliki, dan itu termasuk aplikasi native Android.

Setidaknya itu yang dikatakan oleh banyak analis pemasaran.

Facebook adalah contoh dari kondisi “eksklusif vs terbuka luas”. Mereka cukup populer ketika situsnya pertama kali diluncurkan dan menjadi eksklusif bagi mereka yang memiliki alamat email “@harvard.edu”. Ketika Facebook memutuskan untuk berekspansi ke kampus lain dan akhirnya tersedia untuk publik secara penuh, mereka berusaha untuk mempertahankan “brand” mereka dan mencapai pengguna yang lebih besar meskipun mengorbankan eksklusivitas.

Apapun yg terjadi, tetap saja ada kemungkinan bahwa Instagram akan kehilangan identitas dan value brand-nya. Ketika semua orang menjadi spesial, maka tidak ada yang spesial. Dan itu bisa menjadi sebuah masalah untuk Instagram, terutama dengan tingkat persaingan yang sengit, dari sisi teknologi tidak bisa dipungkiri Instagram sebenarnya tidak begitu spesial dibandingkan para pesaingnya. Eksklusivitas adalah salah satu kekuatan kunci yang dimiliki Instagram dan kini mereka melepaskannya. Mungkin bukan sebuah ide yang baik, tetapi jika mereka mampu mengatur ketersediaan layanan yang lebih luas sambil menjaga nilai yang mereka miliki, maka mungkin ini Instagram akan menjadi layanan yang ‘lebih besar’.

Jadi, apa pendapat Anda tentang masa depan Instagram dengan dirilisnya aplikasi Instagram untuk Android? Kami tunggu pendapat Anda di kolom komentar.

About Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net. Contact me : rama@dailysocial.net

9 thoughts on “Instagram Untuk Android: Akankah Berhasil atau Gagal?

  1. “Ketika semua orang menjadi spesial, maka tidak ada yang spesial.”Saya setuju dengan pendapat diatas. Menurut saya, Instagram tidak akan eksklusif lagi jika sudah terdapat di berbagai platform. Tapi dari segi pendapatan, pihak Instagram akan lebih banyak meraup uang (mungkin) 🙂 
    Tapi jika instagram hanya tersedia di iOS, maka bersiap-siap aja, aplikasi yang lain pasti akan bermunculan.

  2. Bukan filter fotonya yg gw pikirin, tapi dimana tempat yg paling ok untuk nyimpen foto foto itu sampai 30 tahun kedepan 🙂

  3. Lebih bagus lagi kalau Instagram buat API [api buat ngepost] atau SDK-nya.. jadi developer2 bisa make dan di embed ke aplikasi lain #ngarep 😀

  4. saya tidak sabar menunggu *karya* alay-alay yang akhirnya bisa ikutan Instagram-an juga dengan hape Android murmer mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.