Intel Umumkan Falcon 8+, Drone Pertamanya untuk Bidang Komersial

Nama Intel selalu diasosiasikan dengan prosesor, akan tetapi rival utama AMD tersebut juga punya ketertarikan khusus terhadap drone. Sebelumnya, kita sudah melihat drone Yuneec Typhoon H yang mengadopsi teknologi Intel RealSense. Sekarang, teknologi tersebut hadir dalam drone berlabel Intel sendiri.

Namun RealSense baru sebagian cerita dari drone bernama Intel Falcon 8+ ini. Pasalnya, Intel merancangnya untuk bidang komersial, baik untuk inspeksi di kawasan industri, melakukan survei maupun pemetaan. Pada kenyataannya, Falcon 8+ diproduksi oleh perusahaan ahli drone komersial bernama Ascending Technologies, yang diakuisisi Intel sejak Januari lalu.

Desainnya tidak seperti octocopter pada umumnya, dimana formasi baling-balingnya membentuk huruf V, dan ini diambil dari paten yang ditetapkan Ascending Technologies. Kalau Anda merasa tidak asing dengan wujudnya, yup, ini merupakan suksesor dari AscTec Falcon 8 yang dipakai oleh Airbus untuk mempercepat proses inspeksi pesawat.

Saat diperlukan, drone bisa melesat dengan kecepatan maksimum 56 km/jam. Sistem komunikasi disematkan langsung ke dalam tubuh drone, dan ia juga mengemas baterai cadangan yang sangat krusial dalam aktivitas komersial.

Intel Cockpit / Intel
Intel Cockpit / Intel

Falcon 8+ datang bersama sebuah controller khusus yang jauh dari kata ringkas. Dijuluki Intel Cockpit, bagian depannya dihuni oleh sebuah tablet terintegrasi, disusul oleh sepasang joystick di belakangnya. Intel mengklaim controller ini siap digunakan di cuaca buruk, demikian pula dengan drone Falcon 8+ itu sendiri.

Di titik ini tidak ada yang bisa menyimpulkan apakah Intel nantinya juga bakal merambah ranah consumer dan bersaing langsung dengan DJI maupun yang lain. Intel sendiri merupakan salah satu investor utama Yuneec, jadi kemungkinan persaingannya akan berlangsung di bawah bendera Yuneec.

Sumber: The Verge dan Intel.