Ekspansi Investree

Investree Raih Pendanaan Seri B, Sasar Thailand untuk Ekspansi Selanjutnya

Startup p2p lending Investree mengumumkan perolehan pendanaan Seri B dengan nilai yang tidak disebutkan dipimpin SBI Holdings Inc. Investor baru lainnya yang turut bergabung adalah Mandiri Capital Indonesia, Persada Capital, Endeavor Catalyst, dan 9F Fintech Holdings Group. Kejora Ventures sebagai investor terdahulu turut bergabung dalam putaran ini.

SBI Holdings Inc. merupakan perusahaan multinasional berbasis di Jepang. Bersama anak-anak usahanya, perusahaan ini bermain di segmen jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, informasi ekonomi, investasi, kartu kredit, p2p lending, manajemen aset, dan bioteknologi.

Dana segar tersebut akan digunakan Investree untuk mengembangkan teknologi dan lini produk baru, memperluas basis pengguna dengan melancarkan sejumlah strategi marketing, serta merekrut lebih banyak talenta baru. Di samping itu, Investree juga siap menyasar Thailand setelah pada awal tahun ini resmi beroperasi di Vietnam dengan brand eLoan.

CEO dan Co-Founder Investree Adrian Gunadi mengatakan kantor baru Investree di Thailand akan resmi beroperasi pada akhir tahun ini. Sekarang pihaknya masih melakukan proses pendalaman bersama mitra lokal perihal regulasi dan mekanisme lainnya.

“Saat pertama kali Investree hadir di Indonesia, hubungan dengan regulator dan pemahaman mendalam soal pasar adalah dua isu critical. Inilah yang menjadi bekal kami saat ekspansi ke regional,” terang Adrian, Selasa (31/7).

Rencana berikutnya

Tak hanya ekspansi regional, Investree juga mulai hadir di luar Pulau Jawa. Daerah yang akan disasar adalah Sumatera Utara. Kali ini perusahaan melakukan diversifikasi dengan skema channeling untuk penyaluran pembiayaannya menggandeng BPD atau BPR sebagai mitra. Untuk tahap awal bersama BPD Sumut yang sudah menunjukkan komitmen awal penyaluran sebesar Rp200 miliar.

“Berikutnya kita bisa bekerja sama dengan Asbanda untuk penyaluran pinjaman bersama BPD atau BPR yang memiliki potensi baik demi dukung ekspansi kami ke luar Pulau Jawa.”

Disamping itu, perusahaan berupaya mencari lender baru dengan menggiatkan sejumlah inisiatif pemasaran. Tak hanya lender ritel, perusahaan bakal terus perbanyak sumber pinjaman dari kalangan institusi sebagai upaya mencari dana murah untuk disalurkan berbentuk pinjaman kepada para borrower.

Menurut Adrian, saat ini lender institusi baru mencapai 10% dari total lender di Investree. Mereka berasal dari lembaga keuangan, hedge fund dari domestik dan luar negeri, bank, dan multifinance. Dia berharap tahun depan porsi lender dari golongan ini bisa mencapai 30%.

Investree memiliki 45.528 lender dan total borrower mencapai 2.256 orang sampai Juli 2018. Dana yang telah disalurkan Rp1,04 triliun, atau hampir 70% dari total target sepanjang tahun ini Rp1,5 triliun.

Total penyaluran tersebut sekitar 80%-90% di antaranya berasal dari produk invoice financing. Sisanya dari produk lainnya seperti merchant cash advance, online seller financing, employee b2b loan, penjualan SBR 003, dan produk berbasis syariah. Secara rerata, tenor yang diberikan adalah 59 hari dengan tingkat pengembalian bunga 16,6%.