JFDI Luncurkan “JFDI Discovery”, Program 21 Hari Wujudkan Startup yang Lebih Serius

Joyful Frog Digital Incubator (JFDI) mengumumkan program 21 hari yang mereka sebut JFDI Discovery. Tujuan program yang rencananya akan diadakan setiap bulan ini adalah membantu para pelaku startup untuk memahami lebih dalam tentang pasar dan pelanggan mereka. Program ini akan diadakan tiap bulan dengan biaya $100 per orang. Kelas JFDI Disovery berikutnya akan dimulai pada 7 Juni 2014 dan terbuka bagi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa perlu menghadiri pertemuan secara fisik.

Program JFDI Discovery mendorong pengusaha untuk “Shape Up My Startup” dengan menjawab tiga pertanyaan kunci untuk diri dan timnya: Seberapa serius menjalankan startup? Masalah apa saja yang coba dipecahkan? Siapa yang bersedia membayar supaya masalahnya diselesaikan?

Hugh Mason, co-founder dan CEO JFDI mengatakan, “Meng Wong dan saya terinspirasi untuk mendirikan JFDI didasari oleh fakta bahwa saat ini secara sistematis sangat mungkin mengajarkan kewirausahaan. Informasi yang perlu diketahui semua tersedia secara mudah dan online, tetapi siapa pun yang pernah menerapkannya sendiri tahu bahwa ternyata tidak mudah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pengalaman kami akan membantu memberikan pelatihan melalui JFDI Discovery ini.”

JFDI Discovery dimulai dari Januari 2014 oleh Ray Wu, mantan manajer akselerator JFDI, yang sekarang menjadi mentor JFDI.  JFDI Discovery tahap percontohan tersebut menghasilkan dua startup yang kemudian mengikuti JFDI Accelarator. Ternyata dua startup tersebut berhasil diakselerasi lebih jauh dan lebih cepat. Saat ini anggota baru tim JFDI, Adrian Tan dan Huang Chi-Kai, membangun program berdasarkan percontohan JFDI Discovery yang sukses, menggunakan materi pembelajaran yang telah membantu mengakselerasi 40 tim startup dan mentoring terhadap lebih dari 150 tim.

Adrian Tan sendiri pernah berpartisipasi di program JFDI pada tahun 2012. Dia mengalami sendiri bagaimana sulitnya membangun dan menyukseskan sebuah startup. Kini, dia siap membagi ilmu dan pengalamannya sebagai Learn Startup Coach.

“Penting untuk diingat, metode yang bekerja dengan baik di Barat ternyata tidak selalu memberikan hasil di Timur. Perlu adaptasi untuk Asia. Meminta pelanggan mengungkapkan secara eksplisit tentang masalah mereka, misalnya, dengan mudah bisa menjadi kegagalan untuk menangkap informasi yang akurat. Komunitas online di JFDI Discovery ini memberi kesempatan bagi para peserta untuk saling berbagi insights, informasi, serta bagaimana cara memecahkan berbagai masalah. Setiap tim yang berpartisipasi di program ini juga akan mendapat tugas mingguan dari tim mentor. Mereka akan diberi beberapa target yang akan diuji,” papar Adrian.

Huang Chi-Kai menambahkan bahwa acara seperti Startup Weekends dan Hackathons juga penting untuk memperkenalkan startup dan membentuk tim baru yang energik. Huang mengatakan, “Dalam ajang ini, kami memberi kesempatan bagi peserta untuk bekerja sama dan berkomitmen. Waktu akan menguji apakah mereka bersungguh-sungguh ingin jadi entrepreneur.”

Meski penting bagi orang-orang yang baru memulai bisnis startup, JDFI Discovery juga sangat berguna bagi tim berpengalaman yang merasa sedang menghadapi jalan buntu. Hugh Mason menyebutkan, “Bahkan tim yang telah bersama-sama selama bertahun-tahun sering mengalami masalah ketika menghadapi pasar dan calon konsumen potensial. Banyak pelaku startup yang meraih sukses awal, tetapi kemudian mengalami kondisi tidak bisa berkembang lagi dan mereka tidak tahu penyebabnya.”

Informasi lebih lanjut tentang program JFDI Discovery dan registrasinya dapat dilakukan di http://jfdi.asia/discovery/.

[Sumber foto: dokumentasi JFDI]

Leave a Reply

Your email address will not be published.