Kalimat dalam pelajaran Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Kalimat simpleks dan kalimat kompleks adalah dua jenis kalimat yang sering dipelajari dalam aturan tata bahasa.
Selain itu, kalimat simpleks dan kalimat kompleks sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, terkadang ada orang yang tidak mengetahui secara pasti apa arti kalimat kompleks dan kalimat simpleks. Bagi kamu yang belum mengetahui kalimat kompleks, jangan khawatir karena kali ini DailySocial.id akan membahas lebih dalam tentang kalimat kompleks di bawah ini!
Definisi Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua klausa, yaitu klausa utama (induk kalimat) dan klausa subordinatif (anak kalimat). Dalam struktur kalimat, klausa utama dapat berdiri sendiri sebagai klausa terpisah dan klausa subordinatif tidak dapat berdiri sebagai klausa mandiri.
Klausa subordinatif atau anak kalimat selalu bergantung pada klausa utama. Fungsi klausa adalah untuk melengkapi kalimat sehingga mereka berhubungan satu sama lain.
Istilah lain dari kalimat kompleks adalah kalimat majemuk bertingkat. Klausa utama dapat berdiri sendiri sebagai kalimat, sedangkan anak kalimat bergantung pada klausa utama.
Klausa subordinatif berfungsi untuk mengembangkan kalimat. Jadi hubungan kedua kalimat tersebut tidak sama atau tidak sejajar.
Fungsi klausa subordinatif adalah digunakan sebagai pelengkap objek, subjek dan fungsi deskriptif. Kalimat ini biasanya digunakan saat menulis esai dan cerita fantasi. Kalimat kompleks terdiri dari dua klausa, tiga klausa, hingga tujuh klausa.
Ciri-Ciri Kalimat Kompleks
Untuk memahami kalimat kompleks, maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Berikut ini ciri-ciri kalimat kompleks.
- Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
- Terdapat dua subjek dan predikat dalam satu kalimat.
- Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
- Struktur di dalam kalimat kompleks dipisahkan menggunakan tanda koma maupun konjungsi (kata penghubung).
Dari ciri-ciri di atas dapat dikatakan bahwa kalimat kompleks ini berupa kalimat yang didalamnya terdapat klausa utama dan juga klausa subordinatif. Oleh sebab itu, pasti akan ada kata hubung pada kalimat kompleks.
Jenis-Jenis Kalimat Kompleks
Setelah mengetahui ciri-ciri kalimat kompleks, maka pembahasan selanjutnya adalah jenis-jenis kalimat kompleks. Kalimat kompleks terdiri dari dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan hipotaktik. Berikut perbedaannya antara keduanya:
Kalimat Kompleks Parataktik
Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan setara. Hubungan setara di sini maksudnya hubungan di antara klausa-klausa tersebut bersifat koordinatif.
Jadi, salah satu dari klausa tersebut bisa berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Hubungan antarklausa dalam kalimat kompleks ini dihubungkan dengan konjungsi dan, atau, tetapi, serta, sedangkan, padahal, dan melainkan.
Contoh Kalimat Kompleks Parataktik
Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, berikut beberapa contoh dari kalimat kompleks parataktik, yaitu:
- Aku membeli sepatu baru, tetapi ukurannya kebesaran.
- Wati pergi ke pasar, sedangkan Andi berangkat ke bengkel.
- Egi merupakan anak yang cerdas, tetapi sifat angkuhnya membuat dia tidak disukai banyak orang.
- Anda bisa menikmatinya secara gratis atau memilih langganan berbayar.
- Tania ingin sekali menjadi dokter, tetapi dia kurang menyukai biologi.
Kalimat Kompleks Hipotaktik
Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang memiliki dua klausa tapi maknanya tidak setara atau tidak sederajat. Salah satu klausanya menduduki fungsi utama atau induk kalimat, sedangkan klausa lainnya sebagai anak kalimat atau klausa subordinatif.
Kalimat kompleks hipotaktik terdiri dari kalimat penjelas atau pelengkap. Kalimat tersebut saling berkaitan, sehingga makna dan informasi saling melengkapi. Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini di antaranya agar, walaupun, sehingga, maka, tanpa, bahwa, jika, namun, ketika, apabila.
Contoh Kalimat Kompleks Hipotaktik
Untuk memahami lebih lanjut tentang kalimat hipotaktik, maka kamu perlu mengetahui beberapa contohnya. Berikut contoh kalimat kompleks hipotaktik yaitu:
- Dina ingin menonton film di bioskop seandainya dia punya uang.
- Ibu bisa membeli motor baru karena tabungannya sudah cukup.
- Saskia tidak berada di rumah, ketika gempa itu sedang berlangsung.
- Ibu Gusti sedang sibuk di toko, sehingga.
- Gusti pergi membantu ibunya.
Kata Penghubung dalam Kalimat Kompleks
Kata penghubung sering dipakai dalam kalimat kompleks bisa dibilang sangat banyak. Selain itu, disesuaikan juga dengan kondisi penggunaannya. Berikut kata penghubung untuk kalimat kompleks, yaitu:
- sejak, semenjak
- ketika, sambil, selama
- setelah, sebelum, sehabis, selesai
- asalkan, apabila, jika, jikalau, manakala, tatkala
- seandainya, seumpama
- agar, supaya
- walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun
- sehingga, sampai, maka
- dengan, tanpa, bahwa, yang
Struktur Kalimat Kompleks
Struktur kalimat kompleks terdiri dari satu klausa utama dan satu klausa subordinatif. Pada klausa utama, minimal memiliki subjek dan predikat (S-P). Sedangkan pada klausa subordinatif minimal terdiri atas konjungsi subordinatif, subjek, dan predikat (Konj-S-P).
Akan tetapi, dalam kalimat ini, klausa subordinatif hanya mewakili satu fungsi kalimat saja, seperti keterangan, objek, atau subjek.
Itulah informasi mengenai kalimat kompleks. Semoga informasi ini membantumu semakin memahami bahwa kalimat juga memiliki jenisnya. Sehingga pola penulisan harus sesuai pada kebutuhannya, khususnya bagi kamu mahasiswa yang rutin melakukannya dalam penulisan ilmiah.